Share

Bab 70

Piring yang tadi aku bawa masuk, sudah kosong. Mas Raffi mengambil satu botol air mineral yang selalu tersedia di kamar ini, lalu menuangkannya sebagian ke dalam gelas. Ia memberikan gelas itu padaku, sementara dia minum langsung dari botol.

"Mas, masih tidak mau bicara?" tanyaku untuk memancingnya bicara.

"Katanya tadi mau cerita, cerita apa?"

Aku tertegun dengan kata-kata yang dia ucapkan. Dia mau mendengarkan ceritaku, itu artinya dia sudah tidak marah lagi?

Kedua sudut bibirku terangkat ke atas. Bukannya memulai bercerita, aku malah merangsek memeluk tubuhnya.

"Mas, jangan marah lagi," ucapku seraya menenggelamkan wajah di dadanya.

Usapan lembut di punggung membuatku semakin mengeratkan pelukan. Aku tahu, Mas Raffi masih belum sepenuhnya percaya padaku, tapi setidaknya sekarang dia sudah mau bicara.

"Ceritalah," ujar Mas Raffi.

Tanpa melepaskan tanganku yang melingkar di pinggangnya, aku pun mulai bercerita. Mengatakan apa yang aku lihat, dan apa yang terjadi siang tadi. Semuany
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status