Share

Bab 51

Di dalam kamar, aku menumpahkan kekecewaanku terhadap Mas Raffi. Aku merutuki kebodohanku yang datang ke sana tanpa memberi kabar. Namun, aku tidak akan tahu apa-apa jika Mas Raffi tahu akan kedatanganku.

Dengan air mata yang masih membanjiri wajahku, aku mengambil ponsel yang berdering. Rupanya Mas Raffi menghubungiku. Namun, aku abaikan. Aku tidak ingin mengangkat telepon dan berbicara dengannya.

Tidak hanya meneleponku, Mas Raffi juga mengirimkan beberapa pesan yang tidak aku balas sama sekali. Aku ingin sendiri, ingin mengendalikan diri yang tidak bisa mengontrol emosi.

"Raya ada di rumah 'kan, Bi?"

Aku yang hendak akan keluar, mengurungkan niatku saat mendengar derap langkah, juga suara Mas Raffi yang bertanya kepada Bibi.

"Ada, Mas. Baru saja masuk. Tapi ... wajahnya murung. Tidak secerah saat pergi tadi," jawab Bi Marni.

Kembali aku menjatuhkan tubuhku pada ranjang. Aku meringkuk menyembunyikan mata yang sudah memerah dengan air mata.

"Sayang, kamu marah padaku?" Mas Raffi m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ade Rosi
masih kesel...maaf ya author...kebawa alur ceritanya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status