Share

Bab 57

Melihat mereka hanya akan membuat tekanan darahku meninggi. Aku berjalan mendahului Mas Raffi, dan masuk ke dalam kamar.

Entah apa tujuan Mama mengizinkan wanita itu untuk menginap di sini. Keberatan pun aku rasa tidak punya hak. Karena ini rumah Mama, bukan rumahku.

"Kok, ninggalin?" tanya Mas Raffi saat aku baru saja keluar dari kamar mandi.

"Takut gak keburu solat, Mas. Maghrib waktunya singkat," kataku melewatinya.

Aku menggelar sejadah, memakai mukena dan siap untuk salat. Tinggal menunggu Mas Raffi yang masih di kamar mandi.

Setelah selesai, aku diam seraya menonton tv. Jujur, melihat Malika ada di sini, membuatku malas melakukan apa-apa. Aku pun malas untuk turun ke bawah, meski hanya untuk bercengkrama dengan Mama.

"Sayang, aku lapar, deh. Makan, yuk!" ajak Mas Raffi seraya menyimpan kepala di pangkuanku.

"Kamu aja yang makan, aku malas. Mau di sini saja," jawabku tanpa mengalihkan pandangan.

"Beneran?"

"Heem."

"Yaudah, jangan marah kalau nanti pahalamu diambil Malika."

"Maks
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Wardah Sekedang
Pantasan rafi blm klik bgt sama malika sifatnta ternyatu jelek kyk wajahnya opsss...sorry. .
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
bagus Raya kmu hrs ngelawan dr kata2 Malika yg muka jelek itu g akan bisa dpt laki2 baik apa lagi mulut itu jahat .terusin kmu panasin d dpn Malika dn kmu hrs kompak dh Raffi .tuk mengusir s muka buruk yg sok itu ...
goodnovel comment avatar
Juariyah Binti Tarmin
emmm.raya...pinter banget.bikin..si mantan..mati cwmburu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status