Share

Bab 58

Aku mengusap keningku yang sedikit berkeringat saat Bi Marni datang terpogoh-pogoh menghampiriku.

"Mbak Raya tidak apa-apa?" tanyanya khawatir.

"Ah, aku tidak apa-apa, Bi. Bisa buatkan saya jus mangga? Rasanya saya ingin minum yang segar."

"Bisa, Mbak. Tunggu sebentar," ujar Bi Marni langsung menyiapkan apa yang aku inginkan.

Sambil menunggu Bibi membuat jus mangga, aku duduk kembali di kursi. Mengatur napas, mengontrol emosi yang sedari tadi aku tahan. Malika, wanita itu benar-benar menguji kesabaranku. Dengan terang-terangan dia menyuruhku mengakhiri pernikahan yang baru saja kubangun.

Lucu sekali, dia memintaku mundur, agar dia bisa menjadi wanitanya suamiku. Entah di mana pikiran dan perasaan wanita itu, hingga dengan mudahnya mengatakan ingin merebut suamiku.

"Mbak, jusnya."

Aku mengangguk saat Bi Marni menyimpan jus di depanku. Pikiranku masih tersita oleh Malika. Bukan hanya wajahnya yang hitam, tapi rupanya hatinya pun demikian.

Kuambil gelas berisikan jus, menegaknya cepat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status