Share

77

“Mama bilang apa soal es krim?”

William hanya bersandar pada pintu masuk menuju dapur rumahnya. Ada Clara yang sedang mengaduk sesuatu di atas penggorengan dan Axel yang di sisinya dengan sekotak es krim.

“Aku akan gosok gigi setelah ini.” Negosiasi Axel bersama Clara—di mata William—selalu gagal. Putra pertamanya itu, Clara mendidilnya sedikit keras. “Mama, ayolah.” Axel masih terus merayu dan Clara mengembuskan napasnya dengan pelan.

Tatapan mata Clara selalu lembut sekeras apa pun ketiga anaknya selalu meminta. Dan William bangga dengan sifat Clara; sabar dan penuh cinta.

“Axel, mama tak ingin mengambil risiko soal kau yang akan sakit gigi di kemudian hari atau papa yang akan memergokinya setelah ini. Kau tahu bagaimana papa?”

Dan Axel selalu diam jika sudah nama William yang disebutkan.

“Terkadang, papa memang memberimu kesempatan tapi bukan untuk selalu kau lakukan. Sekarang, keputusan ada di tanganmu.”

“Baiklah.” Axel menunduk lesu dan pergi dari sana. Berjalan dengan enggan dan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status