Lusy terbangun dari tidurnya, dia melihat kearah Haikal dengan pura-pura terkejut, "Ha-haikal?"
Haikal langsung mendorong Lusy, Lusy terlihat bingung, namun dirinya harus berpura-pura marah.
"Apa yang kamu lakuin ke aku?" Ucapnya.
Meskipun ada sedikit kecangungan dan kebingungan namun Lusy cukup bagus tentang ektingnya, dia berhasil membuat Haikal kebingungan, namun Haikal terus saja mengelak.
Lusy mengunakan bajunya serta Haikal, lalu Lusy memperlihatkan minuman keras yang ada diruang tamu, melihat minuman itu Haikal tidak bisa bicara, dia menganggap mungkin dirinya memang benar-benar melakukan itu kepada Lusy.
Haikal pasrah menuruti kemauan Lusy untuk bertanggung jawab dengan dirinya, namun Haikal menyuruh Lusy untuk tes mengunakan tespek.
Hal hasil, tespek itu menunjukkan bahwa Lusy hamil, Haikal sangat terkejut dan bingung, matanya sangat merah serta kulitnya.
Satu ming
Disebuah pesta besar, Jhon bertemu dengan lelaki bernama Rion. Dengan riang Jhon menyapa sahabat dari SMP-nya sambil berkata, "Halo bro! Apa kabar," sambil memeluknya bagaikan lelaki. "Yahahahahahah! Baik lah bro ..." Lalu dengan senang-senang dalam pesta malam itu, Jhon dan Rion mabuk keras, namun karena seorang lelaki mereka tidak terlalu sakit kepala ... Sambil menaruh sebotol kaca air keras ... Rion berkata, "eh, kau masih jomblo atau udah beristri nih?" Dengan nada mengejek dan mengoyangkan kepalanya. Jhon tertawa mendengar pertanyaan Rion yang dari dulu selalu mengejeknya jomblo akut, "yaampun bro! Iyah sih sampai sekarang aku jomblo ... Kayaknya emang tidak ada yang tertarik denganku!" Rion tertawa keras dengan menepuk-nepuk pundak Jhon karena sudah beberapa tahun setelah lulus kuliah tetap jomblo. Rion mengambil hpnya dan meletakannya dimeja dengan beberapa
Saskia mendorong pelan Jhon, "maaf, maksud kamu apa ya?" Jhon menghembuskan napas, "hemmm? Jadi dari pada kita mengobrol disini ... Boleh saya ke rumah kamu? Sekalian menganti rugi semua kerusakan dagangan kamu." Saskia mengangukan kepala dan membereskan semua dagangannya lalu pergi kerumahnya bersama Jhon. Dirumahnya terdapat ayah Saskia yang sedang sakit dan adik Saskia, Saskia mengatakan, "assalamualaikum." Dengan masuk kerumahnya. "Walaikumsalam," jawab Lusy. Lalu Saskia masuk kerumahnya, namun tiba-tiba. "Aghhh," teriak Pak Mario. Saskia dan Lusy langsung masuk ke kamar ayahnya dengan panik, namun Saskia terlihat paling panik dari semuanya, "Papah? Papah kenapa?" Lusy memegang tangan Pak Mario, "Pah ... Papah tahan ya? Kak Saskia pasti bisa mendapatkan uang banyak buat biaya rumah sakit, kalau perlu ... Lusy bisa jual beberapa barang Lusy untuk ta
Malamnya ... Penghulu sudah datang, yang ada disana hanyalah saksi-saksi yang penting saja ... Tidak ada tamu, atau bahkan tidak ada keluarga Jhon satu pun. Semuanya sudah siap didepan Pak Mario, pernikahan tanpa cinta dari Jhon atau bahkan Saskia. Penghuni itu sudah ada didepan Jhon dengan persiapan yang matang, "Saudari Jhon Widianto ... Saya nikah kan anda dengan saudari Saskia Rindra binti Mario teguh dengan seperapat alat solat dibayar tunai." Dengan menarik napas panjang Jhon menjawab, "saya terima nikah dan kawinnya Saskia binti Mario teguh dengan seperapat alat solat dibayar tunai." Dengan mengoyangkan tanganya dengan penghulu tersebut. Saskia tidak mengerti apa yang hatinya rasakan, namun tiba-tiba air matanya turun tanpa sebab, 'Sekarang ... Aku sudah sah menjadi istri seseorang yang tidak pernah aku kenal sebelumnya,' Batinya dengan melihat kearah Jhon tanpa reaksi apa-apa ... Mau t
Haikal mengomentari ucapan Saskia, "maksud kakak apa sih ..." Saskia langsung memotong ucapan Haikal dengan berkata, "yaudah," lalu Saskia melihat kearah Lusy. "Sekarang beri jawaban kepada pacar kamu ini, kamu lebih milih putus sama dia dan tidur malem ini ... Atau pacaran sama dia dan pergi malam-malam kayak gini sama dia." Ucapan Saskia benar-benar tidak bisa membuat Lusy berkata, dia kebingungan ... Namun saat ini Lusy tidak bisa membangkang ucapan kakaknya apa lagi dia masih butuh Saskia, "aku lebih milih jawaban yang pertama kak." Haikal sangat terkejut dengan jawaban Lusy, "Lus ... Maksud kamu apa sih," Haikal sangat marah dengan Lusy. Lusy mengoyangkan kepalanya, "plis ... Tolong." Haikal menganggukan kepala dengan sangat kecewa, dia pergi dari hadapan Lusy dan Saskia. Saskia sangat senang karena Lusy lebih menurutinya, "sekarang kita tidur yu?" Ucapnya memegang punggung
Peby memutuskan menghilangkan sesuatu itu dan berharap ayahnya tidak tau, dikarenakan dia sangat terburu-buru untuk berangkat syuting. Lusy dan Haikal kembali ketempat tadi untuk bertemu dengan Saskia dan Jhon yang ternyata masih ada ditempat itu menunggu mereka. Lusy dan Haikal saling memandang saat baru berhenti melangkah didepan mereka. "Kalian sudah selesai bicara?" Tanya ketus Saskia. Lusy hanya menganggukan kepala, "yaudah, Haikal ... Kamu boleh pulang sekarang, Lusy biar aku yang urus." "CIK," Haikal mengubis kesal dan pergi dari sana. Saskia dan Jhon kembali ketaman tadi untuk melanjutkan memotret, tatapan mereka harus terus saling memandang agar potonya bagus, meskipun mereka tidak saling memiliki rasa, tapi mereka menganggapi semuanya dengan serius sehingga hasil poto itu bagus. Selesai berpoto mereka pergi kesebuah cafe untuk makan siang bersama Lusy yang
Teman masa kecil, dimana Jhon sangat mencintai Nindi, namun Nindi tidak membalas cinta Jhon. "Jhon?" Sapa Nindi. "Eh? Nindi? Hehehe," gugup Jhon. Lusy sangat kesal melihat mereka berdua, dia langsung batik, "khemmm ..." Namun Jhon dan Nindi langsung melihat kearah Lusy yang sedang berdiri diam disamping kiri menatap kemesraan mereka berdua. "Eh? Eee ini aku cuma mau balikin dompet kamu aja kok Jhon, hehe ..." Ucapnya mengulurkan dompet Jhon. Jhon menerima dompetnya dengan berkata, "terimakasih Nin ..." Nindi menganggukan kepala lalu pergi meninggalkan semuanya. Lusy langsung berkata, "cantik doang, tapi caper." Entah Nindi mendengar atau enggak, namun Jhon lah yang malah marah dengan ucapan Lusy. "Lebih baik kamu diam Lusy!" Bentaknya seolah hinaan Lusy kepada Jhon. Saskia terkejut dan berkata, "Lus ... Udah ya
Lalu Rion dan Peby melangkah mendekat kearah sumber suara. Tapi Peby merasa itu cuma buang-buang waktu saja, "udahlah ... Buang-buang waktu!" Rion yang masih penasaran hanya menganggukkan kepala dan ikut Peby pergi ke sisi lain tanpa melihat Lusy. 'fyuhh," leganya. Lalu Lusy pergi dari sana dengan perjalanannya melangkah demi langkah terus memikirkan apa maksud dari ucapan Rion dan Peby. Lalu Lusy berada didepan rumah seperti sedang menyambut-nyambut tamu, namun dirinya dikagetkan oleh Jhon yang tiba-tiba datang. "Aghh, sakit!" Ucap Lusy karena tangannya ditarik kasar oleh Jhon. Lusy menepis tangan Jhon dengan mengucapkan, "ada apa?" Jhon langsung merapihkan posisinya ke posisi menghadap Lusy dengan muka yang kesal, "kamu gak tau diri yah ... Saskia membela kamu dan menghentikan aku untuk menamparmu, tapi apa? Saat Saskia terluka karena ulahmu, kamu ma
Para tamu disana melihat kearah meja itu dengan pembicaraan gosip yang berbisik-bisik. "Lusy!" Ucap Saskia dengan nada kesal. "Kenapa kak?" Ketus Lusy. Ibunya Jhon merasa malu lalu menghampiri Lusy dan menarik Lusy pergi, "ayo ikut Mamah!" "Agh ... Tapi Mah ..." Saskia menatap Jhon dengan berkata, "maafin Lusy Mas, nanti aku bilang ke dia agar sopan sama kamu." Jhon membalas tatapan Saskia, dia ingin sekali memarahi Saskia, tapi dia sadar bahwa dirinya sedang dilihat oleh banyak orang, maka dia berkata, "gapapa Saskia, mungkin dia peduli sama kamu ... Apa lagi kamu kakaknya," agar dirinya dinilai baik oleh tamu dengan memegang pundak Saskia. Saskia merasa bingung dengan Jhon, namun dia lega tenyata Jhon dia marah kepadanya, lalu Saskia duduk kembali ke kursi. Sedangkan Jhon membalikan badannya kearah Nindi dengan berkata, "kamu bersihkan bajumu di toil