Disebuah pesta besar, Jhon bertemu dengan lelaki bernama Rion.
Dengan riang Jhon menyapa sahabat dari SMP-nya sambil berkata, "Halo bro! Apa kabar," sambil memeluknya bagaikan lelaki.
"Yahahahahahah! Baik lah bro ..."
Lalu dengan senang-senang dalam pesta malam itu, Jhon dan Rion mabuk keras, namun karena seorang lelaki mereka tidak terlalu sakit kepala ...
Sambil menaruh sebotol kaca air keras ... Rion berkata, "eh, kau masih jomblo atau udah beristri nih?" Dengan nada mengejek dan mengoyangkan kepalanya.
Jhon tertawa mendengar pertanyaan Rion yang dari dulu selalu mengejeknya jomblo akut, "yaampun bro! Iyah sih sampai sekarang aku jomblo ... Kayaknya emang tidak ada yang tertarik denganku!"
Rion tertawa keras dengan menepuk-nepuk pundak Jhon karena sudah beberapa tahun setelah lulus kuliah tetap jomblo.
Rion mengambil hpnya dan meletakannya dimeja dengan beberapa foto wanita yang dia tunjukkan kepada Jhon, Jhon bertanya apa maksud Rion ... Namun Jhon mengambil hp itu dan melihat-lihat fotonya.
Rion menyenderkan dirinya kebelakang dengan berkata, "ada sembilan wanita yang aku tunjukan kepadamu! Kau memilih salah satu aja dan aku akan temui kau dengannya."
Namun sepetinya Jhon tidak tertarik dengan hal itu, dia langsung mengubis dengan berkata, "ah! Kau kan tau ... Aku nih orangnya tidak ingin yang namanya dijodoh-jodohin! Sama ibuku saja aku tidak mau, apa lagi olehmu." Sambil meletakkan kembali hp Rion diatas meja.
Rion membangunkan tubuhnya dari senderannya kepada kursi, dia tertawa dengan mengerakkan kepalanya kebawah melihat Jhon jual mahal, Rion mengambil hpnya dan mencari sesuatu seperti sebuah foto lalu berkata, "hahaha ... Gini aja bro! Gimana kalau kau meluluhkan hati dia," dengan memperlihatkan hasil pencarian fotonya kepada Jhon setelah itu melanjutkan ucapannya. "Nanti, imbalannya, saya akan memberikanmu sebuah mobil apa saja yang kau mau bahkan dengan harga satu miliar!"
Jhon masih tertawa-tawa dengan tingkah Rion ... Namun dia langsung bangkit saat mendengar imbalan yang Rion tawarkan, hingga dia mengucapkan, "serius bro? ... Apa maksudmu menawarkan hal itu?" Dengan mengoyangkan sedikit kepalanya lalu mengambil hp Rion untuk melihat gadis itu, "haha ... Oke lah bro, tapi kalau kau tidak menepati janji ... Aku akan cari kau sampai dapat dan membunuh kau!"
Rion sangat ngeri mendengar ancaman Jhon, dia terus tertawa karena baginya lucu setelah itu menjawab, "ancamanmu dari dulu seperti itu saja! Tapi kau jangan pernah meremehkanku! Mau aku masih sadar atau mabuk kayak gini ... Yang namanya janji, akan aku tepati!"
Jhon tertawa mendengarnya ...
Keesokan harinya ...
Saskia berteriak sekeras mungkin untuk menarik pelanggan, tentunya dia sedang berjualan.
Ibu Saskia sudah lama tiada, karena ayahnya sakit-sakitan dia akhirnya harus banting-tulang membiayai adik dan mengumpulkan uang untuk berobat ayahnya.
Meskipun adik Saskia hanyalah adik dari nemu dijalan sedang menangis, tapi Saskia dan ayahnya sayang kepadanya.
"Roti ... Roti rasanya Ibu ..." Teriaknya.
"SASKIAAA rotiiiii," ucap Ibu pengendong bayi.
Saskia dengan riang berhenti didekat Ibu itu dan turun dari sepedahnya.
"Bentar yah Bu ..."
"Iyah Saskia, yang rasa coklat sama susu yaa."
"Beres buuuu!"
Lalu Saskia mengambil roti itu dan memberikannya kepada ibu itu.
"Makasih ya Saskia ..."
"Siap Bu ..."
Trek ... Trek ...
Suara langkah kaki Jhon yang pergi menuju suatu tempat, dengan memegang kertas berbentuk sobekan tanpa bentuk dan terdapat alamat seseorang.
Dengan melihat kekanan-kiri Jhon mengatakan, 'dimana sih cewek yang Rion maksud? Apa lagi disini kayaknya rumah orang susah semua! Fruh ...' Didalam hatinya.
Namun saat ada persimpangan Jhon melintas tetapi Saskia menabraknya mengunakan sepeda.
"Aghh!" Teriak Jhon dan Saskia.
Sepeda yang Saskia kendarai jatuh hingga membuat Saskia tertimpa sepedanya sendiri.
Jhon yang terjatuh langsung bangun untuk berdiri dengan menepuk-nepuh celananya dan berkata, "ini siapa sih yang asal nabrak aja!"
"AW, sakit banget!" Ucap Saskia.
Dengan kesal Saskia membangunkan diri dan sepeda yang menimpanya dan melangkah kelelaki tersebut, "eh! Kamu kalau melintas dimana aja liat-liat dong! Liat nih gara-gara kamu dagangan roti saya hancur!"
Dengan tubuhnya yang sama-sama sakit, Jhon ingin memarahi wanita tersebut ... Namun saat dia berdiri dan melihat wanita itu ... Jhon langsung terdiam.
Suara Rion tiba-tiba terdengar jelas ditelinga Jhon, Rion berkata, "Kau luluhkan hatinya ... Jika dia luluh dan mau jadi istrimu ... Pastikan dia terus menangis setiap malam karena tidak pernah dicintai olehmu, dan pastikan kamu buat dia terus menangis! Aku mau ... Satu tahun full ... Dia menangis tanpa henti!" Dengan nada licik penuh dendam dan getaran suaranya begitu bergemuruh.
"Heh!" Teriak Saskia menyadarkan Jhon dari lamunannya.
Saat Saskia melihat Jhon sudah sadar dan mengoyangkan kepalanya, Saskia menarik napas lalu mengatakan, "KAMU GAK SOPAN BANGET YAH JADI COWOK, GAK JENTELMEN BANGET, DAN DENGAR YAH ... AKU MINTA KAMU UNTUK GANTI RUGI SEMUA KERUSAKAN DAGANGAN AKU!" Dengan suara sangat keras serasa seperti toak masjid.
Selama Saskia bicara Jhon menutup telinganya, hingga Saskia berhenti berbicara ... Jhon melepaskan tangannya dari telinga dan menatap Saskia dalam.
"Kamu bisa gak? Tenang sedikit?" Ucap Jhon dengan ramah dan lembut lalu memegang pipi kiri Saskia.
Saskia sangat terkejut melihat cowok itu malah lembut dan menyentuh pipinya, namun Saskia memundurkan dirinya walaupun Jhon terus saja maju.
Karena Saskia menginjak roti miliknya yang jatuh sehingga dirinya jatuh dan berteriak, "aghh," dengan terkejut.
Namun Jhon langsung menahannya dengan memeluknya ... Tatapan mereka berdua sangat tajam dengan berkaca-kaca.
Hingga membuat Saskia terus memandang wajah Jhon tanpa berkedip.
Karena jarak wajah Jhon dan Saskia sangat dekat Saskia berkata, 'Yaampun, kenapa jantungku berdetak? Kenapa rasanya aku tidak karuan gini berada didekatnya?' didalam hatinya.
Karena merasa malu apa lagi dilihat oleh orang yang melintas ... Saskia langsung mendorong pelan Jhon, dia begitu kesipu malu melihat Jhon menatapnya tanpa henti.
Saskia menormalkan dirinya dan berpura-pura batuk, "Kremm ..." Lalu mengelengkan kepala membalikan badannya menghadap Jhon sambil berkata, "bagaimanapun juga ... Kamu tetap harus ganti rugi sama dagangan aku yang rusak kayak gini!"
Jhon melangkah maju mendekat kepada Saskia dengan mengucapkan, "tenang aja ... Aku akan ganti rugi semuanya ... Bahkan aku bisa membiayai hidupmu."
Saskia terkejut mendengarnya, "heh! Maksud kamu apa yah? Emang aku minta kamu membiayai hidupku?"
Dengan senyuman licik, "kamu tidak minta ... Tapi dengan kamu menjadi istriku, aku memang harus membiayai hidupmu."
Saskia makin terkejut dengan ucapan Jhon, dia mengangkat kepalanya dengan tatapan tajam kearah Jhon dan berkata, "dengar yah ... Aku bahkan tidak kenal kamu sama sekali! Dan apa hak kamu bisa bilang kalau aku bakal jadi Istri kamu!"
Jhon malam menyentuh pipi Saskia dengan berkata, "aku yang mau ..."
Saskia terkejut dengan hal itu hingga dia berkata, 'hah?'
Saskia mendorong pelan Jhon, "maaf, maksud kamu apa ya?" Jhon menghembuskan napas, "hemmm? Jadi dari pada kita mengobrol disini ... Boleh saya ke rumah kamu? Sekalian menganti rugi semua kerusakan dagangan kamu." Saskia mengangukan kepala dan membereskan semua dagangannya lalu pergi kerumahnya bersama Jhon. Dirumahnya terdapat ayah Saskia yang sedang sakit dan adik Saskia, Saskia mengatakan, "assalamualaikum." Dengan masuk kerumahnya. "Walaikumsalam," jawab Lusy. Lalu Saskia masuk kerumahnya, namun tiba-tiba. "Aghhh," teriak Pak Mario. Saskia dan Lusy langsung masuk ke kamar ayahnya dengan panik, namun Saskia terlihat paling panik dari semuanya, "Papah? Papah kenapa?" Lusy memegang tangan Pak Mario, "Pah ... Papah tahan ya? Kak Saskia pasti bisa mendapatkan uang banyak buat biaya rumah sakit, kalau perlu ... Lusy bisa jual beberapa barang Lusy untuk ta
Malamnya ... Penghulu sudah datang, yang ada disana hanyalah saksi-saksi yang penting saja ... Tidak ada tamu, atau bahkan tidak ada keluarga Jhon satu pun. Semuanya sudah siap didepan Pak Mario, pernikahan tanpa cinta dari Jhon atau bahkan Saskia. Penghuni itu sudah ada didepan Jhon dengan persiapan yang matang, "Saudari Jhon Widianto ... Saya nikah kan anda dengan saudari Saskia Rindra binti Mario teguh dengan seperapat alat solat dibayar tunai." Dengan menarik napas panjang Jhon menjawab, "saya terima nikah dan kawinnya Saskia binti Mario teguh dengan seperapat alat solat dibayar tunai." Dengan mengoyangkan tanganya dengan penghulu tersebut. Saskia tidak mengerti apa yang hatinya rasakan, namun tiba-tiba air matanya turun tanpa sebab, 'Sekarang ... Aku sudah sah menjadi istri seseorang yang tidak pernah aku kenal sebelumnya,' Batinya dengan melihat kearah Jhon tanpa reaksi apa-apa ... Mau t
Haikal mengomentari ucapan Saskia, "maksud kakak apa sih ..." Saskia langsung memotong ucapan Haikal dengan berkata, "yaudah," lalu Saskia melihat kearah Lusy. "Sekarang beri jawaban kepada pacar kamu ini, kamu lebih milih putus sama dia dan tidur malem ini ... Atau pacaran sama dia dan pergi malam-malam kayak gini sama dia." Ucapan Saskia benar-benar tidak bisa membuat Lusy berkata, dia kebingungan ... Namun saat ini Lusy tidak bisa membangkang ucapan kakaknya apa lagi dia masih butuh Saskia, "aku lebih milih jawaban yang pertama kak." Haikal sangat terkejut dengan jawaban Lusy, "Lus ... Maksud kamu apa sih," Haikal sangat marah dengan Lusy. Lusy mengoyangkan kepalanya, "plis ... Tolong." Haikal menganggukan kepala dengan sangat kecewa, dia pergi dari hadapan Lusy dan Saskia. Saskia sangat senang karena Lusy lebih menurutinya, "sekarang kita tidur yu?" Ucapnya memegang punggung
Peby memutuskan menghilangkan sesuatu itu dan berharap ayahnya tidak tau, dikarenakan dia sangat terburu-buru untuk berangkat syuting. Lusy dan Haikal kembali ketempat tadi untuk bertemu dengan Saskia dan Jhon yang ternyata masih ada ditempat itu menunggu mereka. Lusy dan Haikal saling memandang saat baru berhenti melangkah didepan mereka. "Kalian sudah selesai bicara?" Tanya ketus Saskia. Lusy hanya menganggukan kepala, "yaudah, Haikal ... Kamu boleh pulang sekarang, Lusy biar aku yang urus." "CIK," Haikal mengubis kesal dan pergi dari sana. Saskia dan Jhon kembali ketaman tadi untuk melanjutkan memotret, tatapan mereka harus terus saling memandang agar potonya bagus, meskipun mereka tidak saling memiliki rasa, tapi mereka menganggapi semuanya dengan serius sehingga hasil poto itu bagus. Selesai berpoto mereka pergi kesebuah cafe untuk makan siang bersama Lusy yang
Teman masa kecil, dimana Jhon sangat mencintai Nindi, namun Nindi tidak membalas cinta Jhon. "Jhon?" Sapa Nindi. "Eh? Nindi? Hehehe," gugup Jhon. Lusy sangat kesal melihat mereka berdua, dia langsung batik, "khemmm ..." Namun Jhon dan Nindi langsung melihat kearah Lusy yang sedang berdiri diam disamping kiri menatap kemesraan mereka berdua. "Eh? Eee ini aku cuma mau balikin dompet kamu aja kok Jhon, hehe ..." Ucapnya mengulurkan dompet Jhon. Jhon menerima dompetnya dengan berkata, "terimakasih Nin ..." Nindi menganggukan kepala lalu pergi meninggalkan semuanya. Lusy langsung berkata, "cantik doang, tapi caper." Entah Nindi mendengar atau enggak, namun Jhon lah yang malah marah dengan ucapan Lusy. "Lebih baik kamu diam Lusy!" Bentaknya seolah hinaan Lusy kepada Jhon. Saskia terkejut dan berkata, "Lus ... Udah ya
Lalu Rion dan Peby melangkah mendekat kearah sumber suara. Tapi Peby merasa itu cuma buang-buang waktu saja, "udahlah ... Buang-buang waktu!" Rion yang masih penasaran hanya menganggukkan kepala dan ikut Peby pergi ke sisi lain tanpa melihat Lusy. 'fyuhh," leganya. Lalu Lusy pergi dari sana dengan perjalanannya melangkah demi langkah terus memikirkan apa maksud dari ucapan Rion dan Peby. Lalu Lusy berada didepan rumah seperti sedang menyambut-nyambut tamu, namun dirinya dikagetkan oleh Jhon yang tiba-tiba datang. "Aghh, sakit!" Ucap Lusy karena tangannya ditarik kasar oleh Jhon. Lusy menepis tangan Jhon dengan mengucapkan, "ada apa?" Jhon langsung merapihkan posisinya ke posisi menghadap Lusy dengan muka yang kesal, "kamu gak tau diri yah ... Saskia membela kamu dan menghentikan aku untuk menamparmu, tapi apa? Saat Saskia terluka karena ulahmu, kamu ma
Para tamu disana melihat kearah meja itu dengan pembicaraan gosip yang berbisik-bisik. "Lusy!" Ucap Saskia dengan nada kesal. "Kenapa kak?" Ketus Lusy. Ibunya Jhon merasa malu lalu menghampiri Lusy dan menarik Lusy pergi, "ayo ikut Mamah!" "Agh ... Tapi Mah ..." Saskia menatap Jhon dengan berkata, "maafin Lusy Mas, nanti aku bilang ke dia agar sopan sama kamu." Jhon membalas tatapan Saskia, dia ingin sekali memarahi Saskia, tapi dia sadar bahwa dirinya sedang dilihat oleh banyak orang, maka dia berkata, "gapapa Saskia, mungkin dia peduli sama kamu ... Apa lagi kamu kakaknya," agar dirinya dinilai baik oleh tamu dengan memegang pundak Saskia. Saskia merasa bingung dengan Jhon, namun dia lega tenyata Jhon dia marah kepadanya, lalu Saskia duduk kembali ke kursi. Sedangkan Jhon membalikan badannya kearah Nindi dengan berkata, "kamu bersihkan bajumu di toil
Saskia terkejut Jhon berkata seperti itu kepadanya, Jhon langsung membangunkan badannya dari Saskia dan melihat dingin Saskia. Saskia sangat takut dan membangunkan dirinya dengan menunduk, Jhon langsung membalikan badan menghadap Saskia dan menarik Saskia keluar kamar, "aghhh, Mas sakit ..." "Mas bentar ..." Teriakan Saskia terdengar oleh Lusy dan Bu Eka yang langsung menghampiri Saskia dan Jhon. Jhon berhenti menarik Saskia diruang tamu begitupun Lusy dan Bu Eka yang menghampirinya diruang tamu, terlihat semua petugas-petugas sudah pergi dan tidak ada siapapun dirumah itu selain mereka. "Jhon ... Ada apa ini?" Tanya ibunya. Jhon membuang muka, dia langsung menatap Saskia dan berkata, "dengar baik-baik ... Saskia tidur dikamar pembantu!" Ucapan itu sangat menusuk telinga semuanya. "Apa maksud kamu Mas?" Tanya terkejut Saskia. Lusy dengan kesal dan mara
Lusy terbangun dari tidurnya, dia melihat kearah Haikal dengan pura-pura terkejut, "Ha-haikal?"Haikal langsung mendorong Lusy, Lusy terlihat bingung, namun dirinya harus berpura-pura marah."Apa yang kamu lakuin ke aku?" Ucapnya.Meskipun ada sedikit kecangungan dan kebingungan namun Lusy cukup bagus tentang ektingnya, dia berhasil membuat Haikal kebingungan, namun Haikal terus saja mengelak.Lusy mengunakan bajunya serta Haikal, lalu Lusy memperlihatkan minuman keras yang ada diruang tamu, melihat minuman itu Haikal tidak bisa bicara, dia menganggap mungkin dirinya memang benar-benar melakukan itu kepada Lusy.Haikal pasrah menuruti kemauan Lusy untuk bertanggung jawab dengan dirinya, namun Haikal menyuruh Lusy untuk tes mengunakan tespek.Hal hasil, tespek itu menunjukkan bahwa Lusy hamil, Haikal sangat terkejut dan bingung, matanya sangat merah serta kulitnya.Satu ming
Lalu Saskia membalikan badan serta masuk kembali kedalam taksi dan melanjutkan perjalanan mencari Lusy.Tiba-tiba hujan turun deras dengan malam yang dihiasi bintang, Lusy memegang pinggang dengan mencari tempat berteduh. Lalu Lusy bertemu dengan Dewi.Dewi hampir menabrak Lusy tetapi tertahan, dengan panik Dewi melepaskan helm dan menghampiri Lusy, "Kamu gapapa kan?"Lusy mengangukan kepala, dia melihat kalau itu ternyata Dewi, "Loh? Dewi?" Kagetnya.Dewi dan Lusy akhirnya memutuskan untuk pergi berteduh dihalte, Lusy dan Dewi mencoba mengobrol hal yang Dewi anggap serius."Lus ... Apa kamu yakin kalau anak yang ada dikandungan kamu anak Topan?"Lusy membalikan pandanganya, dia menatap Dewi curiga, namun Lusy menarik napas dan mengatakan, "Iyah ... Ini anak Topan, dia menghamili aku kemarin."Dewi memegang pundak Lusy dengan Lusy yang langsung mengangkat kepalanya menatap
Topan sedikit terkejut, namun dia langsung berkata, "Apa kamu memeriksanya dengan benar?"Lusy sangat kesal dengan Topan yang tidak percaya kepadanya, "Dengar yah ... Aku adalah salah satu dari ribuan wanita yang tidak mau hamil diluar nikah Topan!" Bentaknya.Topan langsung terdiam mendengarnya, dia langsung mengangukan kepala dengan rasa menyesal, "Ma-maaf ... Aku gaada maksud buat ...""Gaada maksud?" Bentak dan potongnya."Gaada maksud apa? Jelas-jelas kamu kaya orang yang benar-benar berniat untuk melakukan itu!" Bentaknya.Topan sangat panik, "eh ... Yaudah, aku akan tangung jawab ...""Memang harus!" Bentaknya.Topan mengangukan kepala.Dewi mendengar kecil suara perdebatan mereka, namun entah kenapa Bayu terlihat senang mendengar hal itu.Tatapan Bayu terlihat tajam menatap Dewi dengan dekat namun Dewi tidak menyadarinya.Denga
Di sebuah tempat Nindi memasuki cafe tempat dia berkerja.Pak Herdi menghampiri Nindi yang baru masuk.Nindi menunduk dan mengatakan, "Ma-maaf Pak ... Saya terlambat," dengan nada gugup."Yaudah Gapapa, lain kali kamu harus bisa mengatur waktu agar tidak terlambat lagi," jawab lembutnya.Ica yang melihatnya sangat kesal, 'Igh, Pak Herdi hebat banget yah pilih kasihnya, giliran aku aja yang tepat pasti dimarahin lah hukum lah ... Enak banget yah jadi Nindi!' kesalnya.Vera melihat Ica sangat sinis, 'Aku yakin ini pasti si Ica sirik sama Nindi, Ihk ... Emang siapanya Pak Herdi sampe segitunya cemburu, Aha aku kerjain ah ...'Vera mendekat kearah Ica dan sengaja menyenggol kopi yang berada didekat tangan Ica."AGHH ..." Teriaknya."Eh ... Maaf-maaf ca ..." Sok merasa bersalah.Ica mengusap-usap tanganya mengunakan tisu yang tadi langsung dia ambil dit
"Jhon ... Papah gak bisa banyak bicara kepadamu, Papah sedang dikejar-kejar oleh seseorang, Papah hanya ingin mengatakan sesuatu yang penting saja kepadamu, dan Papah dengar kamu sudah memiliki istri. Papah turut senang mendengar gosip itu, semoga kamu dan istrimu bahagia."Jhon sangat terharu mendengarnya, apa lagi dia tidak bisa menjawab ucapan doa Papahnya karena jujur Jhon tidak bisa bahagia dengan Saskia, malah ... Dia yang akan membuat hidup Saskia menderita. Jhon dengan wajah yang sedih menjawab, 'Gak mungkin Pah ... Jhon tidak mungkin bisa bahagia dengan Saskia, Jhon terpaksa harus menghancurkan hidup Saskia.' ucapnya dalam hati."Jhon ... Papah hanya ingin mengatakan kalau kamu bukan anak kandung dari Mamah, Mamah kamu belum tau tentang itu, tetapi yang jelas ... Papah menukarkan kamu dengan anak kandung Mamah kamu agar kamu tidak di ambil oleh Mamah kamu, apa lagi saat itu Papah tidak ingin berpisah sama kamu Jhon, Papah tidak
Saskia sedih melihat perlakuan Jhon kepadanya, dia bangun dari duduknya dikasur dan melangkah kedepan ranjang.Saskia menidurkan dirinya dengan sangat terpaksa tanpa berani menatap kearah Jhon lagi, Jhon kembali tidur diranjang sendiri.Saskia sangat susah tidur, semua badannya kedinginan, ingin sekali dia berteriak menghembuskan napas kedinginan.Karena Saskia pusing dirinya sudah tidur, dia bangun dari tidur dan pergi ke balkon untuk menatap langit. Meskipun terlihat seperti tidak ada bintang, namun Saskia tau ... Bintang itu selalu ada diatas tanpa pergi kemana-mana.Namun karena wilayah sekitarnya saat ini sangat terang, bintang itu tidak bisa terlihat.Terlihat ada kursi disana, Saskia melangkah kearah kursi untuk duduk, dia bersandar ke pagar besi dengan hati yang cemas.'aku teringat kepada Lusy, apa dia baik-baik saja diluar sana ... Dia tidur dimana?' pikirnya, Saskia mengangka
Saskia terkejut Jhon berkata seperti itu kepadanya, Jhon langsung membangunkan badannya dari Saskia dan melihat dingin Saskia. Saskia sangat takut dan membangunkan dirinya dengan menunduk, Jhon langsung membalikan badan menghadap Saskia dan menarik Saskia keluar kamar, "aghhh, Mas sakit ..." "Mas bentar ..." Teriakan Saskia terdengar oleh Lusy dan Bu Eka yang langsung menghampiri Saskia dan Jhon. Jhon berhenti menarik Saskia diruang tamu begitupun Lusy dan Bu Eka yang menghampirinya diruang tamu, terlihat semua petugas-petugas sudah pergi dan tidak ada siapapun dirumah itu selain mereka. "Jhon ... Ada apa ini?" Tanya ibunya. Jhon membuang muka, dia langsung menatap Saskia dan berkata, "dengar baik-baik ... Saskia tidur dikamar pembantu!" Ucapan itu sangat menusuk telinga semuanya. "Apa maksud kamu Mas?" Tanya terkejut Saskia. Lusy dengan kesal dan mara
Para tamu disana melihat kearah meja itu dengan pembicaraan gosip yang berbisik-bisik. "Lusy!" Ucap Saskia dengan nada kesal. "Kenapa kak?" Ketus Lusy. Ibunya Jhon merasa malu lalu menghampiri Lusy dan menarik Lusy pergi, "ayo ikut Mamah!" "Agh ... Tapi Mah ..." Saskia menatap Jhon dengan berkata, "maafin Lusy Mas, nanti aku bilang ke dia agar sopan sama kamu." Jhon membalas tatapan Saskia, dia ingin sekali memarahi Saskia, tapi dia sadar bahwa dirinya sedang dilihat oleh banyak orang, maka dia berkata, "gapapa Saskia, mungkin dia peduli sama kamu ... Apa lagi kamu kakaknya," agar dirinya dinilai baik oleh tamu dengan memegang pundak Saskia. Saskia merasa bingung dengan Jhon, namun dia lega tenyata Jhon dia marah kepadanya, lalu Saskia duduk kembali ke kursi. Sedangkan Jhon membalikan badannya kearah Nindi dengan berkata, "kamu bersihkan bajumu di toil
Lalu Rion dan Peby melangkah mendekat kearah sumber suara. Tapi Peby merasa itu cuma buang-buang waktu saja, "udahlah ... Buang-buang waktu!" Rion yang masih penasaran hanya menganggukkan kepala dan ikut Peby pergi ke sisi lain tanpa melihat Lusy. 'fyuhh," leganya. Lalu Lusy pergi dari sana dengan perjalanannya melangkah demi langkah terus memikirkan apa maksud dari ucapan Rion dan Peby. Lalu Lusy berada didepan rumah seperti sedang menyambut-nyambut tamu, namun dirinya dikagetkan oleh Jhon yang tiba-tiba datang. "Aghh, sakit!" Ucap Lusy karena tangannya ditarik kasar oleh Jhon. Lusy menepis tangan Jhon dengan mengucapkan, "ada apa?" Jhon langsung merapihkan posisinya ke posisi menghadap Lusy dengan muka yang kesal, "kamu gak tau diri yah ... Saskia membela kamu dan menghentikan aku untuk menamparmu, tapi apa? Saat Saskia terluka karena ulahmu, kamu ma