Di sebuah tempat Nindi memasuki cafe tempat dia berkerja.
Pak Herdi menghampiri Nindi yang baru masuk.
Nindi menunduk dan mengatakan, "Ma-maaf Pak ... Saya terlambat," dengan nada gugup.
"Yaudah Gapapa, lain kali kamu harus bisa mengatur waktu agar tidak terlambat lagi," jawab lembutnya.
Ica yang melihatnya sangat kesal, 'Igh, Pak Herdi hebat banget yah pilih kasihnya, giliran aku aja yang tepat pasti dimarahin lah hukum lah ... Enak banget yah jadi Nindi!' kesalnya.
Vera melihat Ica sangat sinis, 'Aku yakin ini pasti si Ica sirik sama Nindi, Ihk ... Emang siapanya Pak Herdi sampe segitunya cemburu, Aha aku kerjain ah ...'
Vera mendekat kearah Ica dan sengaja menyenggol kopi yang berada didekat tangan Ica.
"AGHH ..." Teriaknya.
"Eh ... Maaf-maaf ca ..." Sok merasa bersalah.
Ica mengusap-usap tanganya mengunakan tisu yang tadi langsung dia ambil dit
Topan sedikit terkejut, namun dia langsung berkata, "Apa kamu memeriksanya dengan benar?"Lusy sangat kesal dengan Topan yang tidak percaya kepadanya, "Dengar yah ... Aku adalah salah satu dari ribuan wanita yang tidak mau hamil diluar nikah Topan!" Bentaknya.Topan langsung terdiam mendengarnya, dia langsung mengangukan kepala dengan rasa menyesal, "Ma-maaf ... Aku gaada maksud buat ...""Gaada maksud?" Bentak dan potongnya."Gaada maksud apa? Jelas-jelas kamu kaya orang yang benar-benar berniat untuk melakukan itu!" Bentaknya.Topan sangat panik, "eh ... Yaudah, aku akan tangung jawab ...""Memang harus!" Bentaknya.Topan mengangukan kepala.Dewi mendengar kecil suara perdebatan mereka, namun entah kenapa Bayu terlihat senang mendengar hal itu.Tatapan Bayu terlihat tajam menatap Dewi dengan dekat namun Dewi tidak menyadarinya.Denga
Lalu Saskia membalikan badan serta masuk kembali kedalam taksi dan melanjutkan perjalanan mencari Lusy.Tiba-tiba hujan turun deras dengan malam yang dihiasi bintang, Lusy memegang pinggang dengan mencari tempat berteduh. Lalu Lusy bertemu dengan Dewi.Dewi hampir menabrak Lusy tetapi tertahan, dengan panik Dewi melepaskan helm dan menghampiri Lusy, "Kamu gapapa kan?"Lusy mengangukan kepala, dia melihat kalau itu ternyata Dewi, "Loh? Dewi?" Kagetnya.Dewi dan Lusy akhirnya memutuskan untuk pergi berteduh dihalte, Lusy dan Dewi mencoba mengobrol hal yang Dewi anggap serius."Lus ... Apa kamu yakin kalau anak yang ada dikandungan kamu anak Topan?"Lusy membalikan pandanganya, dia menatap Dewi curiga, namun Lusy menarik napas dan mengatakan, "Iyah ... Ini anak Topan, dia menghamili aku kemarin."Dewi memegang pundak Lusy dengan Lusy yang langsung mengangkat kepalanya menatap
Lusy terbangun dari tidurnya, dia melihat kearah Haikal dengan pura-pura terkejut, "Ha-haikal?"Haikal langsung mendorong Lusy, Lusy terlihat bingung, namun dirinya harus berpura-pura marah."Apa yang kamu lakuin ke aku?" Ucapnya.Meskipun ada sedikit kecangungan dan kebingungan namun Lusy cukup bagus tentang ektingnya, dia berhasil membuat Haikal kebingungan, namun Haikal terus saja mengelak.Lusy mengunakan bajunya serta Haikal, lalu Lusy memperlihatkan minuman keras yang ada diruang tamu, melihat minuman itu Haikal tidak bisa bicara, dia menganggap mungkin dirinya memang benar-benar melakukan itu kepada Lusy.Haikal pasrah menuruti kemauan Lusy untuk bertanggung jawab dengan dirinya, namun Haikal menyuruh Lusy untuk tes mengunakan tespek.Hal hasil, tespek itu menunjukkan bahwa Lusy hamil, Haikal sangat terkejut dan bingung, matanya sangat merah serta kulitnya.Satu ming
Disebuah pesta besar, Jhon bertemu dengan lelaki bernama Rion. Dengan riang Jhon menyapa sahabat dari SMP-nya sambil berkata, "Halo bro! Apa kabar," sambil memeluknya bagaikan lelaki. "Yahahahahahah! Baik lah bro ..." Lalu dengan senang-senang dalam pesta malam itu, Jhon dan Rion mabuk keras, namun karena seorang lelaki mereka tidak terlalu sakit kepala ... Sambil menaruh sebotol kaca air keras ... Rion berkata, "eh, kau masih jomblo atau udah beristri nih?" Dengan nada mengejek dan mengoyangkan kepalanya. Jhon tertawa mendengar pertanyaan Rion yang dari dulu selalu mengejeknya jomblo akut, "yaampun bro! Iyah sih sampai sekarang aku jomblo ... Kayaknya emang tidak ada yang tertarik denganku!" Rion tertawa keras dengan menepuk-nepuk pundak Jhon karena sudah beberapa tahun setelah lulus kuliah tetap jomblo. Rion mengambil hpnya dan meletakannya dimeja dengan beberapa
Saskia mendorong pelan Jhon, "maaf, maksud kamu apa ya?" Jhon menghembuskan napas, "hemmm? Jadi dari pada kita mengobrol disini ... Boleh saya ke rumah kamu? Sekalian menganti rugi semua kerusakan dagangan kamu." Saskia mengangukan kepala dan membereskan semua dagangannya lalu pergi kerumahnya bersama Jhon. Dirumahnya terdapat ayah Saskia yang sedang sakit dan adik Saskia, Saskia mengatakan, "assalamualaikum." Dengan masuk kerumahnya. "Walaikumsalam," jawab Lusy. Lalu Saskia masuk kerumahnya, namun tiba-tiba. "Aghhh," teriak Pak Mario. Saskia dan Lusy langsung masuk ke kamar ayahnya dengan panik, namun Saskia terlihat paling panik dari semuanya, "Papah? Papah kenapa?" Lusy memegang tangan Pak Mario, "Pah ... Papah tahan ya? Kak Saskia pasti bisa mendapatkan uang banyak buat biaya rumah sakit, kalau perlu ... Lusy bisa jual beberapa barang Lusy untuk ta
Malamnya ... Penghulu sudah datang, yang ada disana hanyalah saksi-saksi yang penting saja ... Tidak ada tamu, atau bahkan tidak ada keluarga Jhon satu pun. Semuanya sudah siap didepan Pak Mario, pernikahan tanpa cinta dari Jhon atau bahkan Saskia. Penghuni itu sudah ada didepan Jhon dengan persiapan yang matang, "Saudari Jhon Widianto ... Saya nikah kan anda dengan saudari Saskia Rindra binti Mario teguh dengan seperapat alat solat dibayar tunai." Dengan menarik napas panjang Jhon menjawab, "saya terima nikah dan kawinnya Saskia binti Mario teguh dengan seperapat alat solat dibayar tunai." Dengan mengoyangkan tanganya dengan penghulu tersebut. Saskia tidak mengerti apa yang hatinya rasakan, namun tiba-tiba air matanya turun tanpa sebab, 'Sekarang ... Aku sudah sah menjadi istri seseorang yang tidak pernah aku kenal sebelumnya,' Batinya dengan melihat kearah Jhon tanpa reaksi apa-apa ... Mau t
Haikal mengomentari ucapan Saskia, "maksud kakak apa sih ..." Saskia langsung memotong ucapan Haikal dengan berkata, "yaudah," lalu Saskia melihat kearah Lusy. "Sekarang beri jawaban kepada pacar kamu ini, kamu lebih milih putus sama dia dan tidur malem ini ... Atau pacaran sama dia dan pergi malam-malam kayak gini sama dia." Ucapan Saskia benar-benar tidak bisa membuat Lusy berkata, dia kebingungan ... Namun saat ini Lusy tidak bisa membangkang ucapan kakaknya apa lagi dia masih butuh Saskia, "aku lebih milih jawaban yang pertama kak." Haikal sangat terkejut dengan jawaban Lusy, "Lus ... Maksud kamu apa sih," Haikal sangat marah dengan Lusy. Lusy mengoyangkan kepalanya, "plis ... Tolong." Haikal menganggukan kepala dengan sangat kecewa, dia pergi dari hadapan Lusy dan Saskia. Saskia sangat senang karena Lusy lebih menurutinya, "sekarang kita tidur yu?" Ucapnya memegang punggung
Peby memutuskan menghilangkan sesuatu itu dan berharap ayahnya tidak tau, dikarenakan dia sangat terburu-buru untuk berangkat syuting. Lusy dan Haikal kembali ketempat tadi untuk bertemu dengan Saskia dan Jhon yang ternyata masih ada ditempat itu menunggu mereka. Lusy dan Haikal saling memandang saat baru berhenti melangkah didepan mereka. "Kalian sudah selesai bicara?" Tanya ketus Saskia. Lusy hanya menganggukan kepala, "yaudah, Haikal ... Kamu boleh pulang sekarang, Lusy biar aku yang urus." "CIK," Haikal mengubis kesal dan pergi dari sana. Saskia dan Jhon kembali ketaman tadi untuk melanjutkan memotret, tatapan mereka harus terus saling memandang agar potonya bagus, meskipun mereka tidak saling memiliki rasa, tapi mereka menganggapi semuanya dengan serius sehingga hasil poto itu bagus. Selesai berpoto mereka pergi kesebuah cafe untuk makan siang bersama Lusy yang