Saskia terkejut Jhon berkata seperti itu kepadanya, Jhon langsung membangunkan badannya dari Saskia dan melihat dingin Saskia.
Saskia sangat takut dan membangunkan dirinya dengan menunduk, Jhon langsung membalikan badan menghadap Saskia dan menarik Saskia keluar kamar, "aghhh, Mas sakit ..."
"Mas bentar ..."
Teriakan Saskia terdengar oleh Lusy dan Bu Eka yang langsung menghampiri Saskia dan Jhon.
Jhon berhenti menarik Saskia diruang tamu begitupun Lusy dan Bu Eka yang menghampirinya diruang tamu, terlihat semua petugas-petugas sudah pergi dan tidak ada siapapun dirumah itu selain mereka.
"Jhon ... Ada apa ini?" Tanya ibunya.
Jhon membuang muka, dia langsung menatap Saskia dan berkata, "dengar baik-baik ... Saskia tidur dikamar pembantu!" Ucapan itu sangat menusuk telinga semuanya.
"Apa maksud kamu Mas?" Tanya terkejut Saskia.
Lusy dengan kesal dan marah langsung membalasnya, "Kak Jhon jangan gitu dong! Kalau Kak Jhon gak berniat nikah sama Kak Saskia gak usah menganggap Kak Saskia babu disini!"
"Kalau kamu gak suka, kamu bisa keluar dari rumah ini!" Teriak Jhon.
Semuanya kaget, namun Lusy benar-benar marah, "oke!" Lusy menghampiri Saskia dengan berkata, "ayo Kak! Kita pergi dari rumah ini!"
Namun Jhon menepis tangan Lusy dari Saskia, "kamu saja yang pergi!"
"Aku pergi! Kak Saskia pergi Kak!" Bentak Lusy.
"Lusy ... Kakak gak mungkin pergi dari sini."
Lusy tersinggung dan salah paham maksud Saskia, "oke Kak! Kalau begitu aku pergi dari sini."
Lusy langsung pergi menuju kamarnya.
Dengan teriak, "Lusy bukan gitu maksud Kakak ..." Saskia sambil pergi menyusul Lusy.
Lusy dengan langsung mencari kopernya yang belum dia beresin, Saskia datang ke kamarnya dengan berkata, "Lusy ... Dengarin Kakak dulu, Kakak gaada maksud untuk merasa kalau Kakak mau kamu pergi dan tinggal sendirian."
Saskia memegang tangan Lusy agar Lusy berhenti mencari kopernya, namun Lusy menepisnya, "enggak Kak! Lusy bisa hidup sendiri tanpa Kakak!"
"Tapi Lusy," namun Lusy pergi mencari di lemari dan ternyata ada, Lusy langsung menarik dan mengeluarkannya.
"Lusy ... Dengarin Kakak dulu."
Lusy menarik kopernya keluar dari kamar tanpa mendengar Saskia.
"Lusy ... Lusy tunggu," Saskia mengejar Lusy sampai didekat pintu keluar.
Jhon dan ibunya ikut menghampiri Saskia dan Lusy.
"Udahlah Saskia ... Lagian Adik kamu tidak ada gunanya dirumah ini."
Lusy malah makin marah mendengar ucapan itu, "aku pergi sekarang!" Lusy mendorong Saskia hingga Saskia jatuh.
"AW!" Sakitnya.
"Saskia?" Kaget Bu Eka, dengan cepat Bu Eka menolong Saskia berdiri, meskipun tau Saskia jatuh didorongnya, namun Lusy seperti tidak peduli akan hal itu.
"Lusy ..." Saskia ingin mengejar Lusy, namun dihentikan oleh Bu Eka.
"Udah yah sayang? Biarkan Lusy pergi, dia pasti tidak akan kenapa-kenapa ..."
Saskia menganggukan kepala dengan pelan sambil menatap kepergian Lusy.
Bu Eka menatap Jhon dengan berkata, "kamu benar-benar gak punya hati Jhon ... Mamah gak pernah mengajarkan kamu untuk menjadikan istri kamu pembantu dinanti hari, tapi kamu malah melakukan itu?" Kepada Jhon dengan nada kecewa.
"Bukan begitu Mah ... Tapi Mamah tidak tau apa-apa, hanya Jhon yang tau!" Ucapan Jhon membuat Saskia pusing maksudnya.
"Mamah gak peduli Mamah tau atau tidak, atau bahkan Mamah tidak peduli mau Saskia dari anak susah atau tidak, atau Saskia pekerjaannya apa, bagi Mamah pekerjaan dan latar belakang orang tidak penting, yang penting apa yang akan Saskia lakukan kalau dia memiliki suami seperti kamu yang menjadikanya pembantu!" Bentak dan jawaban Bu Eka membuat Jhon terpukul.
"Ayo sayang?" Bu Eka memegang kedua pundak Saskia dan menuntun Saskia pergi.
Lusy benar-benar terpukul, dia duduk sebentar di halte bus sendirian.
Tiba-tiba ada preman lelaki yang melihat Lusy sendirian di halte bus.
Dia tersenyum tipis dan melangkah pelan menghampiri Lusy.
"Hiks ..."
Preman itu langsung membekap mulut Lusy hingga Lusy terkejut.
Lusy memukul-mukul preman itu dengan lemas mengunakan tanganya, dan kakinya yang bergerak-gerak.
Preman itu terus saja membekap mulutnya tanpa melepaskannya hingga tidak lama dari itu Lusy pingsan.
Preman yang umurnya masih 19/23 tahun yang berarti masih muda itu membawa Lusy dari sana.
Saskia duduk diranjang tempat tidur Bu Eka, dia menatap lembut Saskia seolah-olah Saskia adalah anaknya, "kamu yang sabar yah, kalau kamu mau ... Kamu bisa tidur bersama Mamah disini."
Saskia membalas senyuman Bu Eka, namun Saskia menjawab, "gak usah Mah ... Saskia tidak mau menganggu Mamah dan malah merepotkan Mamah lagi."
"Yaampun Saskia, gapapa lah ... Lagian sekarangkan kamu sudah resmi jadi anak Mamah, masa Mamah gak mau sekali-kali tidur bareng menantu Mamah."
Senyuman Bu Eka sangat manis, namun Saskia tetap saja tidak enak hati kalau hal ini malah membawa Bu Eka, "gak usah yah mah, Saskia biar tidur dikamar pembantu aja."
"Enggak! Masa tamu tidur di kamar pembantu."
"Gapapa lah mah ..."
"Yaudah gini aja, Mamah bakal tegas bilang ke Jhon untuk kamu tidur dikamarnya yah? Lagian kalian kan suami istri yang baru nikah."
Saskia langsung berkata, "gak usah Mah!"
"Gapapa, udah!"
Bu Eka langsung keluar dari kamar dan pergi menemui Jhon.
Bu Eka menghentikan Jhon saat Jhon baru mau masuk ke kamarnya, "Jhon ..."
Jhon dengan lemas membalikan badannya menghadap ke Bu Eka dengan berkata, "ada apa lagi si Mah?"
"Maksud kamu apa-apaan sih ... Memperlakukan istri kamu kaya gitu, denger yah Jhon, Mamah gak pernah mengajarkan kamu seperti itu!"
Jhon tidak mendengarkan ucapan ibunya.
Bu Eka menunjuk ke depan wajah Jhon, "biarkan Saskia tidur sama kamu ... Atau Mamah ambil semua yang kamu punya!" Ancamnya.
Jhon langsung takut, dia berubah pikiran dan mengatakan, "terserah Mamah deh!"
Bu Eka langsung tersenyum, Jhon masuk kekamar meninggalkan Mamahnya.
Bu Eka kembali ke kamarnya menemui Saskia.
"Saskia ..." Bu Eka duduk disamping Saskia.
"Iyah Mah?"
"Jhon udah mau ..." Usai Bu Eka dengan senyuman senangnya.
"Loh? Kenapa bisa Mah?"
"Mamah gitu loh ..." Candanya.
"Itu berarti Saskia tidur di kamar Jhon yah Mah?"
"Iyah dong ..."
Saskia menganggukan kepala dan berdiri dengan berkata, "kalau begitu Saskia pergi dulu yah?"
"Iyah sayang ..." Jawab Bu Eka.
"Assalamualaikum."
"Walaikumsalam."
Saskia pergi dari kamarnya menuju kamar Jhon.
Sesampainya dikamar Jhon ... Saskia berkata, "assalamualaikum."
Jhon yang tadi sedang duduk diranjangnya langsung berdiri dan membuang muka dihadapan Saskia, karena salamnya belum dijawab, Saskia berkata, "Salam itu wajib dijawab sekalipun dari binatang."
"Walaikumsalam," ketusnya memotong ucapan Saskia.
Lalu Jhon melangkah kesamping ranjang, Saskia melangkah ke samping kiri dengan polos saat Jhon sudah posisi tidur Saskia ikut disampingnya.
Jhon langsung berkata, "ngapain?" Dengan duduk dari posisi tidurnya.
Saskia ikut duduk dan menjawab, "tidur Mas ..."
Jhon kesal, dia langsung bangun kesampingnya dan mengambil bantal yang tadi Saskia pake lalu melemparkannya kelantai didepan ranjang.
"Tidur dilantai!" Ketusnya.
Saskia sedih melihat perlakuan Jhon kepadanya, dia bangun dari duduknya dikasur dan melangkah kedepan ranjang.Saskia menidurkan dirinya dengan sangat terpaksa tanpa berani menatap kearah Jhon lagi, Jhon kembali tidur diranjang sendiri.Saskia sangat susah tidur, semua badannya kedinginan, ingin sekali dia berteriak menghembuskan napas kedinginan.Karena Saskia pusing dirinya sudah tidur, dia bangun dari tidur dan pergi ke balkon untuk menatap langit. Meskipun terlihat seperti tidak ada bintang, namun Saskia tau ... Bintang itu selalu ada diatas tanpa pergi kemana-mana.Namun karena wilayah sekitarnya saat ini sangat terang, bintang itu tidak bisa terlihat.Terlihat ada kursi disana, Saskia melangkah kearah kursi untuk duduk, dia bersandar ke pagar besi dengan hati yang cemas.'aku teringat kepada Lusy, apa dia baik-baik saja diluar sana ... Dia tidur dimana?' pikirnya, Saskia mengangka
"Jhon ... Papah gak bisa banyak bicara kepadamu, Papah sedang dikejar-kejar oleh seseorang, Papah hanya ingin mengatakan sesuatu yang penting saja kepadamu, dan Papah dengar kamu sudah memiliki istri. Papah turut senang mendengar gosip itu, semoga kamu dan istrimu bahagia."Jhon sangat terharu mendengarnya, apa lagi dia tidak bisa menjawab ucapan doa Papahnya karena jujur Jhon tidak bisa bahagia dengan Saskia, malah ... Dia yang akan membuat hidup Saskia menderita. Jhon dengan wajah yang sedih menjawab, 'Gak mungkin Pah ... Jhon tidak mungkin bisa bahagia dengan Saskia, Jhon terpaksa harus menghancurkan hidup Saskia.' ucapnya dalam hati."Jhon ... Papah hanya ingin mengatakan kalau kamu bukan anak kandung dari Mamah, Mamah kamu belum tau tentang itu, tetapi yang jelas ... Papah menukarkan kamu dengan anak kandung Mamah kamu agar kamu tidak di ambil oleh Mamah kamu, apa lagi saat itu Papah tidak ingin berpisah sama kamu Jhon, Papah tidak
Di sebuah tempat Nindi memasuki cafe tempat dia berkerja.Pak Herdi menghampiri Nindi yang baru masuk.Nindi menunduk dan mengatakan, "Ma-maaf Pak ... Saya terlambat," dengan nada gugup."Yaudah Gapapa, lain kali kamu harus bisa mengatur waktu agar tidak terlambat lagi," jawab lembutnya.Ica yang melihatnya sangat kesal, 'Igh, Pak Herdi hebat banget yah pilih kasihnya, giliran aku aja yang tepat pasti dimarahin lah hukum lah ... Enak banget yah jadi Nindi!' kesalnya.Vera melihat Ica sangat sinis, 'Aku yakin ini pasti si Ica sirik sama Nindi, Ihk ... Emang siapanya Pak Herdi sampe segitunya cemburu, Aha aku kerjain ah ...'Vera mendekat kearah Ica dan sengaja menyenggol kopi yang berada didekat tangan Ica."AGHH ..." Teriaknya."Eh ... Maaf-maaf ca ..." Sok merasa bersalah.Ica mengusap-usap tanganya mengunakan tisu yang tadi langsung dia ambil dit
Topan sedikit terkejut, namun dia langsung berkata, "Apa kamu memeriksanya dengan benar?"Lusy sangat kesal dengan Topan yang tidak percaya kepadanya, "Dengar yah ... Aku adalah salah satu dari ribuan wanita yang tidak mau hamil diluar nikah Topan!" Bentaknya.Topan langsung terdiam mendengarnya, dia langsung mengangukan kepala dengan rasa menyesal, "Ma-maaf ... Aku gaada maksud buat ...""Gaada maksud?" Bentak dan potongnya."Gaada maksud apa? Jelas-jelas kamu kaya orang yang benar-benar berniat untuk melakukan itu!" Bentaknya.Topan sangat panik, "eh ... Yaudah, aku akan tangung jawab ...""Memang harus!" Bentaknya.Topan mengangukan kepala.Dewi mendengar kecil suara perdebatan mereka, namun entah kenapa Bayu terlihat senang mendengar hal itu.Tatapan Bayu terlihat tajam menatap Dewi dengan dekat namun Dewi tidak menyadarinya.Denga
Lalu Saskia membalikan badan serta masuk kembali kedalam taksi dan melanjutkan perjalanan mencari Lusy.Tiba-tiba hujan turun deras dengan malam yang dihiasi bintang, Lusy memegang pinggang dengan mencari tempat berteduh. Lalu Lusy bertemu dengan Dewi.Dewi hampir menabrak Lusy tetapi tertahan, dengan panik Dewi melepaskan helm dan menghampiri Lusy, "Kamu gapapa kan?"Lusy mengangukan kepala, dia melihat kalau itu ternyata Dewi, "Loh? Dewi?" Kagetnya.Dewi dan Lusy akhirnya memutuskan untuk pergi berteduh dihalte, Lusy dan Dewi mencoba mengobrol hal yang Dewi anggap serius."Lus ... Apa kamu yakin kalau anak yang ada dikandungan kamu anak Topan?"Lusy membalikan pandanganya, dia menatap Dewi curiga, namun Lusy menarik napas dan mengatakan, "Iyah ... Ini anak Topan, dia menghamili aku kemarin."Dewi memegang pundak Lusy dengan Lusy yang langsung mengangkat kepalanya menatap
Lusy terbangun dari tidurnya, dia melihat kearah Haikal dengan pura-pura terkejut, "Ha-haikal?"Haikal langsung mendorong Lusy, Lusy terlihat bingung, namun dirinya harus berpura-pura marah."Apa yang kamu lakuin ke aku?" Ucapnya.Meskipun ada sedikit kecangungan dan kebingungan namun Lusy cukup bagus tentang ektingnya, dia berhasil membuat Haikal kebingungan, namun Haikal terus saja mengelak.Lusy mengunakan bajunya serta Haikal, lalu Lusy memperlihatkan minuman keras yang ada diruang tamu, melihat minuman itu Haikal tidak bisa bicara, dia menganggap mungkin dirinya memang benar-benar melakukan itu kepada Lusy.Haikal pasrah menuruti kemauan Lusy untuk bertanggung jawab dengan dirinya, namun Haikal menyuruh Lusy untuk tes mengunakan tespek.Hal hasil, tespek itu menunjukkan bahwa Lusy hamil, Haikal sangat terkejut dan bingung, matanya sangat merah serta kulitnya.Satu ming
Disebuah pesta besar, Jhon bertemu dengan lelaki bernama Rion. Dengan riang Jhon menyapa sahabat dari SMP-nya sambil berkata, "Halo bro! Apa kabar," sambil memeluknya bagaikan lelaki. "Yahahahahahah! Baik lah bro ..." Lalu dengan senang-senang dalam pesta malam itu, Jhon dan Rion mabuk keras, namun karena seorang lelaki mereka tidak terlalu sakit kepala ... Sambil menaruh sebotol kaca air keras ... Rion berkata, "eh, kau masih jomblo atau udah beristri nih?" Dengan nada mengejek dan mengoyangkan kepalanya. Jhon tertawa mendengar pertanyaan Rion yang dari dulu selalu mengejeknya jomblo akut, "yaampun bro! Iyah sih sampai sekarang aku jomblo ... Kayaknya emang tidak ada yang tertarik denganku!" Rion tertawa keras dengan menepuk-nepuk pundak Jhon karena sudah beberapa tahun setelah lulus kuliah tetap jomblo. Rion mengambil hpnya dan meletakannya dimeja dengan beberapa
Saskia mendorong pelan Jhon, "maaf, maksud kamu apa ya?" Jhon menghembuskan napas, "hemmm? Jadi dari pada kita mengobrol disini ... Boleh saya ke rumah kamu? Sekalian menganti rugi semua kerusakan dagangan kamu." Saskia mengangukan kepala dan membereskan semua dagangannya lalu pergi kerumahnya bersama Jhon. Dirumahnya terdapat ayah Saskia yang sedang sakit dan adik Saskia, Saskia mengatakan, "assalamualaikum." Dengan masuk kerumahnya. "Walaikumsalam," jawab Lusy. Lalu Saskia masuk kerumahnya, namun tiba-tiba. "Aghhh," teriak Pak Mario. Saskia dan Lusy langsung masuk ke kamar ayahnya dengan panik, namun Saskia terlihat paling panik dari semuanya, "Papah? Papah kenapa?" Lusy memegang tangan Pak Mario, "Pah ... Papah tahan ya? Kak Saskia pasti bisa mendapatkan uang banyak buat biaya rumah sakit, kalau perlu ... Lusy bisa jual beberapa barang Lusy untuk ta