Share

Menggoda Ibu Tiriku
Menggoda Ibu Tiriku
Author: Mommykai22

Gantikan Dia di Ranjangku!

"Ah, Bastian ...."

Desahan seorang wanita terdengar, bersahutan dengan erangan pria silih berganti.

Tidak hanya itu, suara-suara khas percintaan yang liar pun terdengar begitu melengking hingga membuat Sierra meradang.

"Sial! Pasti dia membawa jalangnya lagi!"

Tanpa mengetuk pintunya, Sierra pun langsung menghambur masuk ke kamar yang memang tidak terkunci itu.

Brak!

Dan pemandangan pertama yang dilihatnya adalah Sebastian Sagala, anak tirinya, sedang memacu tubuh wanita di bawahnya.

"Bukankah sudah kubilang kalau rumah ini bukan tempat maksiat? Berhenti sekarang juga!" geram Sierra dengan tatapan yang mengarah tajam pada anak tirinya itu.

Bukan anak tiri sungguhan karena Sierra hanya berpura-pura menikah dengan ayah dari Bastian.

Namun, tentu saja tidak ada yang tahu tentang perjanjian itu sehingga semua orang mengira bahwa Sierra benar-benar menikah dan menjadi istri yang sah dari Jacob Sagala, ayah kandung dari Sebastian Sagala.

Sial! Seandainya hidup Sierra sedikit saja lebih baik, Sierra juga tidak akan mau melakukan semua ini.

Sierra terpaksa melakukannya karena penghasilannya sebagai perawat yang merawat Jacob Sagala masih belum cukup untuk memenuhi semua biaya hidupnya serta biaya pengobatan ibu dan kakaknya.

Namun, alih-alih hidup lebih baik, setelah berstatus istri, sumpah hidup Sierra malah makin kacau.

Jacob meminta Sierra untuk menyembunyikan penyakit pria itu yang makin parah dan berpura-pura sudah sembuh agar tidak ada oknum yang memanfaatkan penyakitnya untuk merebut perusahaannya.

Jacob menyuruh Sierra mengurus rumah yang isinya semua orang jahat, dan yang paling membuat frustasi adalah Sierra harus menjalankan peran ibu tiri dari anak pria itu.

Bagaimana tidak frustasi? Alih-alih mendapatkan anak yang bisa diatur, Sierra malah begitu syok saat pertama kali bertemu Bastian, yang jauh dari kata "anak."

Bastian adalah pria dewasa yang berumur enam tahun lebih tua dari Sierra.

Bastian mempunyai postur tubuh yang tinggi, tegap, dan tampan, dengan otot-otot liat di seluruh tubuhnya, dan kalau boleh menggambarkannya dalam satu kata, Sierra akan memilih kata "hot."

Dan itu bukan sekedar anggapan belaka karena Sierra memang sudah beberapa kali memergoki Bastian saat pria itu sedang melakukan aktivitas panasnya dan keseluruhan tubuh Bastian yang terpampang nyata memang sangat hot.

Hanya saja, sayangnya Sierra tidak bernafsu sama sekali dan malah jijik pada apa yang dilakukan oleh pria itu dan para wanitanya.

"Sial! Kau melakukannya lagi, Wanita Sialan! Sebenarnya apa masalahmu? Apa kau ketagihan melihat tubuhku, hah? Kau selalu menggangguku sebelum aku mencapai kepuasanku!" pekik Bastian kesal sambil langsung melepaskan dirinya dari wanita di bawahnya.

Ini bukan pertama kalinya Bastian membawa seorang wanita ke rumahnya dan berhubungan di kamarnya.

Dan sudah beberapa kali juga wanita sialan itu, istri muda dari ayahnya, mendobrak pintu kamarnya dan mengusir wanitanya sebelum Bastian mencapai kepuasannya.

"Sebagai seorang wanita muda seharusnya kau malu melakukan ini, Brengsek!" seru Bastian lagi sambil meraih celananya dan memakainya begitu saja tanpa malu di depan Sierra.

Sudah pasti Sierra dapat melihat bagaimana area sensitif Bastian yang masih berdiri tegak.

Namun, seperti biasa, Sierra hanya memasang ekspresi geramnya dengan tatapan yang tetap mengarah tajam pada wajah Bastian.

"Aku tidak peduli kau mau menganggapku seperti apa! Aku sudah mengatakan berkali-kali untuk tidak melakukannya di rumahku!" sahut Sierra tidak kalah garang.

"Oh, sekarang kau makin melunjak ya! Kau sudah menganggap ini rumahmu? Ah, aku lupa kalau kau menikahi ayahku pasti karena ini! Sekarang rumahmu, lama kelamaan hartamu! Kau mau menguasai semuanya kan? Aku bahkan tidak akan terkejut kalau tidak lama lagi kau akan meracuni ayahku agar dia cepat mati dan kau bisa mewarisi segalanya!"

"Tutup mulutmu, Bastian! Aku bukan wanita seperti itu!"

"Tidak usah berpura-pura lagi, Wanita Sialan! Aku sudah tahu wanita macam apa kau ini!"

Bastian dan Sierra pun berdiri berhadapan begitu dekat dengan tatapan yang sama-sama tajam.

"Baiklah, terserah kau mau menganggapku seperti apa! Aku juga tidak akan repot-repot menjelaskan apa pun karena kau juga tidak akan percaya satu pun ucapanku!"

"Tentu saja aku tidak akan percaya! Tunggu saja sampai aku membongkar kedok aslimu, Wanita Brengsek!"

Sierra tertawa sinis mendengarnya. "Lakukan apa pun yang kau mau, Bastian! Tapi yang pasti, sekarang aku mau wanita itu pergi dari rumahku!"

Dengan cepat, Sierra menghampiri wanita nakal yang baru saja selesai memakai bajunya itu.

"Untung saja kau bergerak cepat sebelum aku melemparmu ke jalanan dengan kondisi telanjang!"

Sierra menarik kasar lengan wanita itu sampai wanita itu merintih kesakitan. "Auw, Bastian ... tolong aku! Akhh!"

Namun, Sierra tidak mempedulikan rintihan wanita itu dan langsung saja menariknya sampai ke pintu kamar Bastian lalu mendorongnya keluar.

Bastian yang sudah emosi pun membalas menarik kasar lengan Sierra sambil menutup pintu kamarnya.

"Brengsek kau, Sierra! Kuperingatkan padamu ya, sekali lagi kau mengusik dan mencampuri urusanku, jangan salahkan aku bertindak kasar padamu!" ancam Bastian dengan kobaran api di matanya.

Namun, Sierra sama sekali tidak takut pada ancaman Bastian.

Sierra yang dulu mungkin adalah Sierra yang lemah dan tidak berdaya. Tapi Sierra yang sudah mengalami begitu banyak hal untuk bertahan hidup sama sekali bukan Sierra yang dulu lagi.

Sierra yang sekarang tidak takut pada apa pun, termasuk pada ancaman Bastian.

Sierra pun menatap Bastian dengan kobaran api yang sama dalam tatapannya sambil mengangkat dagunya dengan angkuh.

"Asal kau tahu kalau aku tidak takut pada ancamanmu sedikit pun, Bastian! Aku akan selalu mengusik dan mencampuri urusanmu karena kau adalah anak tiriku! Dan satu lagi! Bersikaplah sopan padaku dan panggil aku Ibu!"

Bastian langsung tertawa sinis mendengarnya. "Memanggilmu Ibu? Bersikap sopan padamu? Huh, baiklah, inilah caraku bersikap sopan pada wanita sepertimu!"

Tanpa banyak bicara lagi, Bastian segera menyambar dan mengempaskan tubuh Sierra hingga terpental ke atas ranjang.

Bastian mengunci tubuh Sierra di bawahnya dengan menahan kedua tangan wanita itu di samping kepalanya.

"Apa yang kau lakukan, Bastian? Lepaskan aku!" pekik Sierra yang mendadak panik.

"Mengapa berteriak, Sierra? Bukankah kau bilang kau tidak takut padaku, hah? Kau harus tahu, Sierra, aku sedang butuh pelampiasan malam ini dan karena kau sudah mengusir wanitaku, maka gantikan dia di ranjangku!"

**

Mommykai22

Hai semua, selamat datang di karya baru author. Semoga suka ya. Jangan lupa tinggalkan jejak di kolom review yaa. Makasih semua ❤️❤️

| 19
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Ogie Rassya
dahsyat cerita nya bikin terbawa esmodi
goodnovel comment avatar
Fatmawati Paseng
perdana .Author1...
goodnovel comment avatar
Abdul Nasir
lika likù kehidupan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status