Share

Tamu Mengejutkan

Byur!

Suara air kolam renang terpecah saat Bastian mendorong Sierra hingga tercebur ke sana.

"Arrgghh!"

Sierra yang tidak siap benar-benar tidak sempat mengatur napasnya sampai ia bergerak panik bahkan menelan air cukup banyak.

"Uhuk ... uhuk ...." Sierra terus terbatuk saat akhirnya ia berhasil mengeluarkan kepalanya dari dalam air dan ia pun langsung menyeka wajahnya.

"Bastian! Beraninya kau melakukan ini padaku?" pekik Sierra begitu kesal.

Namun, Bastian hanya menyeringai sambil tetap berdiri di posisinya. "Ini baru permulaan, Sierra! Kalau kau membuat keributan lagi, aku bisa bertindak lebih jauh daripada ini!" ancam Bastian sambil menatap Sierra berapi-api.

Sierra sendiri pun menatap Bastian dengan tatapan penuh amarah, sementara Stephanie tersenyum penuh kemenangan melihatnya.

Dengan penuh percaya diri, Stephanie mendekati Bastian dan langsung memeluk lengan pria itu. "Terima kasih sudah membelaku, Bastian!"

Bastian yang mendengarnya pun langsung melirik Stephanie dan mengentakkan lengannya terlepas dari pelukan Stephanie.

"Siapa yang membelamu, Stephanie? Aku melakukannya untuk diriku sendiri dan jangan bersikap seolah kita ini dekat! Kau adalah anak selingkuhan ayahku, jangan lupa itu! Aku membenci kalian semua!" ucap Bastian dengan nada sarkastik, sebelum ia langsung masuk kembali ke dalam rumah.

Stephanie yang mendengarnya hanya mendesah kesal, sebelum ia ikut masuk ke dalam rumah meninggalkan Sierra yang tidak berhenti mengumpat kesal.

"Akkhh, sialan, Bastian!" geram Sierra kesal.

Sierra pun terus mengumpat saat ia terpaksa harus mandi lagi sebelum berangkat ke kantor.

Sementara Bastian sendiri juga sedang bersiap di kamarnya dan memakai setelan formalnya.

Setelah tiga bulan tinggal di rumah ini dan melihat bagaimana keributan yang terjadi, rasanya Bastian sudah tidak bisa tinggal diam lagi. Apalagi mendengar percakapan tadi pagi tentang gaji direksi yang dipotong.

"Sial! Aku tidak percaya wanita itu sudah melangkah sejauh ini sampai memotong gaji direksi. Untuk apa lagi dia melakukannya kalau bukan untuk dimasukkan ke kantongnya sendiri. Dasar wanita brengsek!"

"Aku tidak akan puas hanya dengan memberimu pelajaran seperti tadi, Sierra! Lihat saja, aku akan mengambil hakku dan menyingkirkanmu dari perusahaan!" ucap Bastian lagi dengan penuh rencana.

Hari sudah mulai siang saat Sierra tiba di Sagala Group, sebuah perusahaan raksasa yang bergerak di bidang konstruksi, perusahaan yang sudah tiga bulan ini "terpaksa" menjadi tempatnya bekerja.

Beberapa karyawan yang melihatnya langsung menunduk memberi salam dan Sierra membalasnya dengan tersenyum ramah, sebelum ia melangkah ke ruang kerjanya sendiri, ruangan direktur utama yang dulunya ditempati oleh Jacob.

Untung saja Sierra termasuk wanita yang pintar dan punya pengalaman bekerja sebelum menjadi perawat, sehingga walaupun tidak mudah, tapi akhirnya Sierra mampu menunjukkan kemampuannya dan membuatnya dihormati di perusahaan ini.

Sierra pun mulai membuka laptopnya dan baru akan bersiap bekerja saat pintu ruang kerjanya diketuk dan seorang pria muda masuk ke dalam.

"Selamat siang, Bu Sierra! Kau terlambat hari ini," sapa pria itu ramah.

Sierra langsung mendongak menatap pria tampan yang sedang melangkah ke arahnya itu.

Osvaldo Darren Atmajaya, pengacara muda yang sangat pintar sekaligus tangan kanan Jacob Sagala.

Jacob mempercayakan semua rahasia dan urusan perusahaan kepada pria muda itu dan Valdo jugalah yang menangani perjanjian istri pura-pura ini.

Padahal katanya Valdo sendiri juga berasal dari keluarga kaya. Entah apa yang membuat Valdo mau mengabdikan hidupnya untuk pria tua menyebalkan seperti Jacob.

Tapi apa pun alasannya, yang pasti Sierra tahu Valdo berbeda dengan Jacob.

Valdo tidak hanya baik hati, tapi juga ramah, lembut, dan banyak membantu Sierra mengatasi semua kesulitannya. Dan semua itu membuat Sierra begitu nyaman bersama Valdo.

"Valdo, ada kejadian yang tidak menyenangkan di rumah."

"Aku tahu. Pak Tua itu sudah memberitahuku," sahut Valdo sambil tetap tersenyum dan duduk di kursi di hadapan Sierra.

Sierra pun terdiam sejenak dengan hati yang mendadak kembali memanas.

"Pak Tua itu memberitahumu? Oh, membuatku emosi saja! Sepanjang pagi dia ada di kamarnya bahkan sarapan di sana! Dia mendengar keributan antara aku, Bastian, dan Stephanie, tapi dia tetap diam di kamarnya seolah dia sedang sangat menikmati permainan yang dia buat!"

"Lama-lama aku merasa seperti sedang mengikuti game survival, di mana dia sebagai pencipta permainan hanya bersembunyi di balik topengnya dan menonton aku berperang dengan keluarganya sampai mati!" imbuh Sierra masih dengan berapi-api.

Valdo hanya tertawa pelan mendengarnya. "Sabar, Sierra! Sabar! Kita tahu sendiri Jacob Sagala itu seperti apa kan?"

"Ya, tentu saja kita tahu dia seperti apa, karena itu, aku sudah tidak mau tunduk padanya. Ayah dan anak itu sudah hampir membuatku gila!"

Sierra hanya bisa mengungkapkan semua ganjalan di hatinya pada Valdo karena hanya Valdo yang mengetahui kebenarannya. Walaupun Valdo sendiri tidak bisa membantu banyak karena ia juga bekerja di bawah pimpinan Jacob Sagala.

Valdo pun hanya bisa menatap Sierra dengan iba dan sayang.

Seandainya Valdo tahu perasaannya akan tumbuh untuk Sierra, ia tidak akan menyetujui semua kegilaan ini dan akan membantu Sierra dengan kemampuannya sendiri.

Namun sayangnya, ia terlambat menyadari perasaannya. Sierra pun sudah terlanjur menandatangani perjanjian yang begitu mengikatnya bersama keluarga Sagala.

Hingga kini, Valdo hanya bisa menjadi pelindung wanita itu dalam diam.

"Sabar, Sierra! Kau pasti bisa menyelesaikan semuanya dan setelah semuanya berakhir, aku akan membantumu pergi dari sini," ucap Valdo dengan tulus.

Sierra pun menatap Valdo dan tersenyum hangat. "Tentu saja, Valdo! Aku tidak bisa melakukan hal lain selain bersabar dan berusaha. Tapi terima kasih, Valdo! Terima kasih sudah membantu dan mendukungku selama ini!"

Cukup lama mereka saling bertatapan sampai akhirnya Sierra tersenyum makin lebar dan kembali bersemangat.

"Baiklah, lupakan semuanya dan ayo bekerja! Aku sudah mencabut wewenang Stephanie dan yang lain untuk mengambil uang perusahaan, aku tidak mau kejadian seperti ini terulang lagi, Valdo. Setidaknya selama aku di sini, aku harus memastikan semuanya aman sampai Bastian mengambil alih, walaupun aku tidak tahu kapan itu terjadi."

Valdo mengangguk setuju. "Aku setuju, Sierra. Kau memang harus mengambil tindakan tegas dan aku kagum pada keputusanmu kali ini!"

"Terima kasih, Valdo! Biarkan saja mereka membenciku, yang penting aku sudah melakukan tindakan yang benar dan menutup akses mereka untuk berbuat curang."

Valdo kembali mengangguk dan mereka pun mulai berunding tentang masalah lain saat pintu ruang kerja mendadak dibuka kasar tanpa diketuk.

**

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status