Beranda / Romansa / Menggoda Ibu Tiriku / Ingatan yang Meresahkan

Share

Ingatan yang Meresahkan

Penulis: Mommykai22
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Bastian dan Sierra masih terdiam dalam posisi yang begitu dekat.

Bukan hanya Bastian yang mendadak terhipnotis pada kecantikan Sierra, karena Sierra juga merasakan yang sama. Bahkan debar jantung Sierra pun memacu begitu kencang karena kedekatan ini.

Sierra tahu Bastian tampan, bahkan ketampanan pria itu di atas rata-rata. Dan pria itu juga sangat menarik sampai bisa membuat orang berhenti melangkah hanya untuk mengaguminya. Tapi bukan berarti Sierra lantas tertarik pada Bastian.

Awal perkenalan yang sama sekali tidak ramah ditambah dengan sikap brengsek dan menyebalkan yang pria itu tunjukkan membuat Sierra membenci pria itu.

Namun, entah mengapa saat ini, mendadak Sierra melupakan semuanya saat hembusan napas Bastian bisa ia rasakan di wajahnya.

Untungnya, Sierra segera menyadari kalau posisi mereka terlalu dekat. Sierra pun langsung meletakkan tangannya di dada Bastian dan mendorongnya pelan.

"Astaga, Bastian, maaf ...," ucap Sierra pelan karena ia begitu sadar bahwa ia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menggoda Ibu Tiriku   Mendengar Rencana Jahat

    "Kau mau yang ini juga?" tanya Sierra kepada Jacob saat melayani pria itu sarapan keesokan harinya. Semua orang sudah berkumpul di meja makan dan seperti biasa, tidak ada yang menyapa Sierra pagi itu. Laura dan Stephanie menatap Sierra dengan malas, sedangkan Noah malah menatap Sierra dengan tatapan lapar yang menjijikkan."Letakkan di sini makananku, Sierra! Dan pergilah mencari Bastian ke kamarnya! Bawa dia kemari untuk sarapan bersama!" perintah Jacob pada Sierra. Sierra pun hanya memutar bola matanya, sebelum melayangkan protes. "Bastian itu sudah besar, biarkan saja dia memutuskan sendiri kapan dia mau sarapan!"Jacob mengernyit mendengarnya. "Sekalipun dia sudah besar, dia tetap butuh makan, sudah tugasmu untuk merawatnya juga kan?""Tapi tidak harus aku juga yang memanggilnya kan? Pelayan bisa memanggilnya." "Aku mau kau, Sierra! Kau ibunya! Cepat panggil Bastian di kamarnya!" titah Jacob lagi yang tidak mau dibantah. Sambil menahan rasa kesalnya, Sierra pun akhirnya menu

  • Menggoda Ibu Tiriku   Aku Tidak Peduli Padanya

    "Tory, aku tidak ikut makan siang, tapi belikan aku makan siang di cafe biasanya! Aku harus mempelajari berkas sialan ini agar aku tidak terlihat bodoh di depan Pak Jose! Pak Jose adalah klien penting dan ini proyek pertamaku! Aku harus lebih menonjol daripada wanita itu!" seru Bastian siang itu. "Ah, baik, Bos! Tapi bolehkah aku makan siang dulu sebelum membawakan makan siangmu ke sini?" Tory menunjukkan deretan gigi putihnya dan tertawa nyengir. "Bawa kemari dulu baru kau boleh pergi makan!" geram Bastian. "Eh, tapi kalau aku bolak-balik, jam makan siangku akan habis di jalan, Bos!""Ck, sekali lagi kau begitu berisik, aku akan memotong gajimu, Tory! Sana pergi, aku lapar!" geram Bastian lagi. Tory yang mendengar nada ketus Bastian pun hanya bisa pasrah keluar dari ruangan itu sambil memanyunkan bibirnya. Dengan cepat, Tory pun tiba di cafe langganan Bastian. Beruntung cafenya tidak terlalu ramai siang itu jadi pesanan Tory bisa langsung dilayani. "Silahkan duduk dulu, Pak! Na

  • Menggoda Ibu Tiriku   Masuk Jebakan

    Bastian masih berkutat dengan pekerjaannya sore itu saat tiba-tiba cerita Tory mendadak memenuhi otaknya. Dengan geram, Bastian pun membanting bolpen yang dipegangnya ke atas meja. "Sial, mengapa aku harus memikirkan wanita itu? Apa yang akan terjadi padanya sama sekali bukan urusanku!""Tapi Noah memang brengsek! Apa dia begitu tidak laku sampai harus memakai cara seperti ini hanya untuk mendapatkan wanita? Sial! Stephanie benar-benar sudah gila saat memilih Noah menjadi suaminya!"Untuk sesaat, Bastian nampak mengeraskan rahangnya dan berpikir keras, sebelum akhirnya ia menelepon panggilan interkom ke ruangan sekretaris Sierra. "Apa Sierra ada di ruangannya?""Bu Sierra sedang ada janji dengan klien, Pak. Mungkin dia tidak akan kembali ke kantor hari ini.""Ck, baiklah!" Bastian pun menutup teleponnya sambil menghela napas kasar. "Yang penting aku sudah mencobanya, jadi jangan salahkan aku yang tidak memberitahumu," seru Bastian, sebelum akhirnya ia benar-benar tenggelam dalam p

  • Menggoda Ibu Tiriku   Kesenangan yang Terusik

    Sierra bangkit dari kursinya dengan kepala yang berdenyut hebat.Bukan sakit kepala biasa karena rasanya lebih mirip seperti pusing karena sesuatu yang tidak berhasil dilampiaskan dan rasanya berputar di kepala Sierra. Tubuhnya pun makin memanas dan sensitif. Apalagi saat Vinn mulai mendekatinya dan mendadak memeluk pinggangnya dengan kurang ajar. "Apa ini? Maaf, Pak Vinn, singkirkan tanganmu!" seru Sierra yang masih mencoba mempertahankan dirinya. "Oh, maaf!" Vinn pun mengangkat kedua tangannya menjauhi Sierra, namun ia tersenyum simpul menantikan saat Sierra sendiri yang memohon untuk disentuh. Jantung Sierra pun masih memacu begitu cepat apalagi merasakan desiran rasa puas saat tangan besar Vinn memeluk pinggangnya tadi. Sial! Pasti ada yang salah denganku! Tapi apa itu? Mengapa mendadak rasanya seperti ini?Sierra masih terus berpikir keras saat akhirnya Vinn mengajaknya keluar dari restoran. Mereka naik ke lift dan Vinn sama sekali tidak menyentuh Sierra melainkan hanya men

  • Menggoda Ibu Tiriku   Naked Temptation

    Bastian melajukan mobilnya begitu cepat pergi dari Hotel Garden meninggalkan Tory sendirian. Dan sepanjang jalan, Bastian pun terus mengumpat dengan kesal. "Sialan! Ada apa dengan anak itu? Biasanya dia bersikap seperti anak kecil yang begitu iseng dan suka mengeluh, tapi mendadak hari ini dia bersikap seperti seorang pria dewasa yang menyebalkan! Merengek seperti itu agar aku menolong Sierra!""Sial! Untuk apa aku melakukannya? Apa dia pikir aku ini suka mencampuri urusan orang lain? Apalagi urusan wanita itu! Sial!"Bastian pun menggenggam erat setirnya sambil menginjak gasnya kencang saat tiba-tiba ingatan tentang Sierra yang terjebak berdua bersamanya di lift muncul di otaknya. Tubuh ramping yang begitu pas di pelukannya dan sepasang manik mata yang begitu indah. Tatapan yang berani, namun juga tersirat banyak hal dalam tatapan itu yang Bastian juga tidak tahu apa itu. Namun, rasanya seolah Bastian kembali ke malam itu, saat manik mata itu menatapnya dalam, hembusan napas itu

  • Menggoda Ibu Tiriku   Caraku Memuaskanmu

    Sierra sama sekali tidak bisa mengendalikan dirinya. Mulai saat Vinn menangkup dadanya dengan kurang ajar, Sierra sudah menikmatinya walaupun ia masih cukup sadar untuk menjaga harga dirinya. Namun, saat Vinn mulai memeluknya, melemparnya ke ranjang dan menyentuhnya, Sierra sudah tidak bisa menahan gejolak dalam dirinya yang benar-benar mendamba sentuhan itu. Bahkan rasa jijik saat menatap wajah Noah dan Vinn ternyata tetap tidak bisa menjaga kewarasan Sierra. Sampai saat pintu dibuka kasar dan seseorang masuk ke sana lalu menghajar para pria itu. Sierra pun menggeser posisi tubuhnya menjauhi orang-orang, namun ia tetap menggeliat di ranjang itu. "Akkhh, aku tidak tahan lagi, dress ini benar-benar menyiksaku!" pekik Sierra saat semua orang akhirnya keluar dari kamarnya. Sierra bangkit berdiri dan mulai melepaskan dressnya serta semua penghalang lain di tubuhnya sampai tubuhnya benar-benar polos. Dan saat ia mendengar suara pintu ditutup, Sierra yang kaget pun menoleh. Seketika

  • Menggoda Ibu Tiriku   Keributan di Pagi Hari

    "Mmpphh, Bastian ...."Suara parau Sierra yang meneriakkan namanya membuat hasrat Bastian makin membuncah. Dengan lihai, Bastian menyusuri setiap inchi tubuh Sierra tanpa terlewat dengan bibirnya dan membuat wanita itu bergerak tak karuan. Bastian sendiri berakhir dengan membenamkan wajahnya ke ceruk leher Sierra menikmati aroma yang mendadak menjadi candunya. Setelah puas dengan leher wanita itu, Bastian menciumi rahang dan bibir Sierra, sebelum ia mulai memposisikan dirinya untuk melebur bersama wanita itu.Hasrat Bastian makin meletup saat sejenak ia bertatapan dengan sepasang manik indah milik Sierra yang menatapnya sayu.Bastian pun meraup bibir itu dalam dan bersiap memulai penyatuannya saat mendadak sebuah suara mengagetkan membuatnya tersentak dan membuka matanya lebar-lebar. Bastian pun langsung bangkit duduk di ranjangnya. "Oh, sial, aku bermimpi! Rasanya begitu nyata!" umpat Bastian saat ia melirik sesuatu yang menegang dan terasa sesak di balik celananya. "Sial! Dari s

  • Menggoda Ibu Tiriku   Apa Lebih Baik Aku Menidurimu Saja?

    Stephanie membelalak kaget saat tangannya yang sudah melayang untuk menampar Sierra malah ditahan oleh seseorang."Tidak sepantasnya kau menamparnya, Stephanie!" seru Bastian penuh ancaman sambil mengempaskan tangan Stephanie dengan kasar. Sontak saja semua orang di dalam ruang keluarga pun mematung. Noah dan Vinn terlihat ketakutan melihat Bastian, sedangkan Sierra juga membelalak kaget melihat Bastian yang menyelamatkannya dari tamparan. "B-Bastian ... mengapa kau membelanya? Dia ini sumber penyakit di rumah ini!" sembur Stephanie dengan penuh emosi. "Aku tidak membelanya, Stephanie! Dan bukan dia sumber penyakitnya, tapi suamimu sendiri!""Cukup, Bastian! Jangan pernah menjelekkan Noah di depanku! Dia suamiku!""Lalu kenapa kalau dia suamimu? Setidaknya berpikirlah rasional, Stephanie! Apa kau akan tetap mempertahankan suamimu yang baru saja berusaha melecehkan istri dari ayahmu, hah? Menjijikkan sekali!""Bastian, apa otakmu juga sudah dicuci oleh wanita ini, hah? Dia sengaja

Bab terbaru

  • Menggoda Ibu Tiriku   Tertangkap Lagi

    "Apa menurutmu ada sesuatu yang terjadi, Bastian? Mengapa ucapan Ellyas dan Julio berbeda?" Sierra terus berpikir keras setelah mendengar perintah Ellyas di telepon, namun Bastian tetap tidak mengubah arah mobilnya menuju ke markas para rentenir. "Entahlah, Sierra! Tapi perasaanku mengatakan ada yang tidak beres. Salah satu di antara mereka berbohong tapi yang pasti bukan Julio."Sierra menahan napas mendengarnya. "Apa menurutmu Ellyas berniat menipu kita? Dia ingin mengambil sendiri uang itu padahal dia tidak memiliki Rosella dan Julio bersamanya?" "Melihat dari karakter Ellyas, itu mungkin saja, Sierra." Dan Sierra pun mendadak tegang. Jujur saja kalau ia sependapat dengan Bastian kali ini. Sierra pun akhirnya melirik ponselnya, seolah mempertimbangkan untuk menelepon Julio lagi atau tidak. Di satu sisi, Sierra ingin memastikan semuanya pada Julio.Tapi di sisi lain, ia juga takut kalau suara dering ponsel akan terdengar oleh para rentenir itu. "Apa Julio sudah mematikan deri

  • Menggoda Ibu Tiriku   Mencoba Berkhianat

    "Bagaimana? Dia sudah menyiapkan uangnya?" tanya Bos rentenir begitu Ellyas menutup teleponnya. "Sudah. Tenang saja, Bos! Sierra tidak akan berani macam-macam karena keselamatan Rosella dan Julio sedang terancam sekarang." "Hmm, aku tidak mau tahu, Ellyas! Yang aku mau tahu adalah aku mendapatkan uangku! Dan ingat, jangan macam-macam denganku karena kalau sampai dia membawa polisi, aku tidak akan segan-segan membunuh!" ancam Bos rentenir itu lagi. Ellyas meneguk saliva mendengarnya, namun ia berusaha tetap tenang dan memaksakan senyumnya. "Anakku tidak sebodoh itu, Bos! Kau tenang saja!" Bos rentenir yang mendengarnya hanya melirik Ellyas. "Semoga saja, Ellyas!" Sambil menyeringai, Bos rentenir itu pun melangkah pergi meninggalkan Ellyas sambil memberikan perintah pada anak buahnya, entah perintah apa itu, namun beberapa anak buah sempat melirik ke arah Ellyas sampai membuat Ellyas seketika waspada. "Sial, apa yang sedang mereka rencanakan? Apa mereka berniat menbunuhku juga se

  • Menggoda Ibu Tiriku   Misi Penyelamatan

    "Kami sudah menemukan lokasinya. Ada anggota polisi yang akan mengantarmu ke sana, Bastian." Setelah menunggu cukup lama, akhirnya Valdo kembali menelepon Bastian. "Benarkah? Kau sudah menemukannya, Valdo?" "Temanku anggota polisi. Mereka melacak lokasi yang sama dengan Tory. Tapi hati-hati karena mereka ada banyak orang. Mereka rentenir yang katanya cukup kejam dan tidak segan membunuh."Bastian mengernyit mendengarnya. "Tidak segan membunuh? Sial! Sebenarnya orang macam apa yang bekerja sama dengan Ellyas itu! Brengsek!""Ellyas bukan orang baik, Bastian. Kali ini kalian harus hati-hati! Maaf aku tidak ada di sana sekarang tapi aku akan segera menyusul ke sana." "Tidak apa, Valdo. Sebelum kau tiba di sini aku yakin aku pasti sudah menyelesaikan semuanya. Terima kasih atas bantuanmu, Valdo!"Valdo pun menjelaskan pada Bastian bagaimana rencana yang sudah ia pikirkan tadi dan mereka pun berunding sebelum mereka menutup teleponnya. Tidak lama setelah mereka menutup teleponnya, Tor

  • Menggoda Ibu Tiriku   Kesadaran yang Mulai Pulih

    "Bastian, bagaimana keadaan di sana? Maaf aku baru mendengarnya.""Valdo, terima kasih atas perhatianmu!" Valdo menelepon Bik Ita untuk menanyakan kabar karena Sierra tidak mengangkat teleponnya siang itu dan Valdo pun akhirnya sempat bicara dengan Lidya hingga Lidya pun menceritakan semua yang terjadi. Tentu saja Valdo kaget sampai jantungnya berdebar begitu kencang, namun Valdo tidak berani memberitahu pada Jacob tentang kejadian itu. Jacob memang pernah memberitahu Valdo tentang kemunculan Ellyas dan Valdo sempat menelepon Sierra, namun Sierra memberitahu kalau semua baik-baik saja. Valdo pun lega mendengarnya, namun Valdo sempat menelepon Bastian dan meminta Bastian untuk waspada. Bastian juga memberitahu bahwa semuanya aman terkendali sejak ia memberikan rumah dan uang untuk Ellyas, tapi setelah itu, Valdo belum pernah menanyakan kabar lagi sampai ia menelepon Bik Ita baru saja. "Apa kau sudah menemukan di mana mereka, Bastian? Aku punya kenalan polisi dan aku bisa membantu

  • Menggoda Ibu Tiriku   Bantuan Tidak Terduga

    "Mereka akan baik-baik saja kalau ... kalian menyiapkan uang tebusan malam ini juga." Ellyas masih menyeringai sambil memencet tombol send di ponselnya. Rosella dan Julio sudah dibekap sampai pingsan sekarang dan tidak ada yang bisa memberontak lagi. "Kau sudah memintanya dengan jelas, Ellyas?" tanya Bos rentenir itu. "Sudah, Bos. Kau tenang saja! Mereka tidak akan main-main dengan keselamatan Rosella dan Julio."Bos rentenir itu memicingkan matanya dan mengangguk. "Ingat, jangan sampai mereka datang bersama polisi karena aku tidak akan segan-segan membunuh orang!" "Ah, tentu saja akan kuberitahu mereka tentang itu. Tapi kita juga tidak boleh melukai mereka sebelum uang ada di tangan kita, Bos." "Tenang saja! Aku juga sedang tidak berniat melukai orang selain melukaimu, Ellyas."Ellyas menelan saliva mendengarnya dan ia pun tidak berani banyak tingkah lagi di depan Bos rentenir yang rasanya belum sepenuhnya percaya padanya itu. Sementara itu, keluarga Sierra sudah begitu tegan

  • Menggoda Ibu Tiriku   Meminta Tebusan

    "Aarrgghh!" Lidya masih terus berteriak histeris saat akhirnya para karyawannya berhasil mengejar dan memeluknya. Dua karyawan terus menarik Lidya yang masih berdiri di jalan raya itu agar Lidya menepi sementara satu karyawan sendiri masih di toko melihat Bik Ita yang pingsan di sana. Beberapa orang di jalan yang melihatnya pun ada yang mengejar mobil itu dengan motor namun sayangnya waktu itu Pak sopir sedang tidak ada di sana sampai tidak ada yang bisa mengejar dengan mobil juga. "Bu, Anda tidak apa, Bu?""Dia berdarah. Bawa dia masuk!" "Bu, Anda bisa melihat kami, Bu?" Karyawan Lidya dan beberapa orang mencoba menenangkan Lidya, namun Lidya tidak berhenti menangis. Darah di dahi Lidya sudah terus keluar sedikit demi sedikit, namun Lidya tidak merasakan sakit sama sekali dan terus berteriak. "Ellyas, aku akan membunuhmu kalau sampai kau melakukan sesuatu pada anak dan cucuku! Brengsek! Brengsek!" Lidya terus meracau dan menangis histeris sampai akhirnya ia berhasil dibawa k

  • Menggoda Ibu Tiriku   Menjalankan Rencana

    Satu minggu berlalu dan mendadak suasana kembali aman. Bastian dan Tory sempat bertanya-tanya tentang apakah ada rencana yang sedang dipikirkan oleh Ellyas, tapi mereka tidak bisa membayangkan rencana seperti apa itu. "Apa menurutmu dia baik-baik saja setelah kupukul, Tory?" "Entahlah, Bos! Nyatanya dia baik-baik saja di desa. Baru kemarin aku memastikannya di sana." Bastian mengangguk walaupun ia tidak sepenuhnya lega. Entah mengapa perasaannya tetap tidak enak, namun ia terus menenangkan dirinya agar tidak terlalu parno. Lidya dan Sierra pun sempat mengurung diri di rumah lagi dua hari setelahnya dan mereka merasa tidak nyaman dengan semua ini. Rasanya seperti akan mendapat teror dan hidup dalam ketakutan. Tapi setelah dua hari mereka kembali beraktivitas normal sampai hari ini. Lidya pun kembali ke toko sambil sesekali mengajak Julio dan Rosella kalau Rosella tidak sedang terapi. Seperti siang itu saat Rosella dan Julio seperti biasa ikut bersama Lidya ke toko. Bik Ita di

  • Menggoda Ibu Tiriku   Bekerja Samalah Denganku!

    "Ibu baik-baik saja. Jangan mencemaskan Ibu!" Lidya terus menenangkan semua orang dan mengatakan kalau ia baik-baik saja namun semua orang nampak menatapnya cemas. Lidya pun terus duduk diam tanpa bicara sepatah kata pun sampai akhirnya ia memaksakan senyumnya pada semua orang. "Eh, bukankah makanannya sudah dingin nanti? Kita makan dulu saja, ayo!" Lidya bangkit dari kursinya dan menuju ke meja makan yang begitu penuh makanan itu. "Wah, terima kasih ya, makanannya banyak sekali dan Ibu jadi sangat lapar sekarang. Di sana juga banyak kue dan puding. Ini enak sekali! Ayo semuanya mari makan!" Lidya terus berbicara dan tersenyum sambil langsung mengambil piring, sedangkan semua orang hanya saling melirik, sebelum akhirnya Sierra memberi kode untuk makan saja. Sontak semua orang mengangguk dan mencoba tersenyum, seolah tidak terjadi apa-apa. "Ah, baiklah, mari makan semuanya! Ini beberapa makanan kesukaanmu, Ibu.""Ah, benar. Ini enak sekali! Terima kasih, Sayang!" Lidya dan Sie

  • Menggoda Ibu Tiriku   Aku Akan Membalas Semuanya

    Suara lantang Ellyas membuat semua orang menahan napasnya kaget. Namun, Bastian refleks maju ke depan Lidya, melindungi mertuanya itu. "Apa yang kau lakukan di sini, Pak El?" geram Bastian sambil menatap tajam pada Ellyas. Bastian kira semua yang ia berikan sudah cukup bagi Ellyas untuk memulai hidup baru dan tidak mengusik keluarga Sierra lagi, tapi melihat Ellyas yang muncul tiba-tiba membuatnya geram. Lidya sendiri langsung membelalak lebar dan Sierra buru-buru memeluknya. "Ibu ...." "Mau apa dia kemari? Mau apa dia kemari?" lirih Lidya yang masih berdiri di belakang Bastian. Jonathan sendiri refleks memeluk Rosella, mencoba mengalihkan perhatian Rosella agar tidak trauma lagi. Jonathan pun memerintahkan Bik Ita membawa Rosella dan Julio masuk bersama para karyawan Lidya. "Itu Grandpa yang waktu itu, Uncle! Julio mau melawan dia! Wajahnya sama, tapi sekarang dia terlihat lebih keren!" bisik Julio yang mendadak begitu heboh. "Tidak perlu, Julio! Bik Ita, cepat bawa mereka!"

DMCA.com Protection Status