Share

Seberapa Kuat Kau Bisa Bertahan Bersamaku

Sierra masih begitu tegang saat merasa ada sesuatu yang berjalan di punggungnya.

Awalnya rasanya seperti belaian ringan. Sierra sudah berpikir ada semut yang naik ke punggungnya. Namun, belaian itu merambat naik hingga menjadi sebuah pijatan lembut dengan jari dan Sierra mulai menyadari bahwa yang merambat di punggungnya bukanlah semut biasa.

Sierra pun langsung menoleh ke arah Bastian yang sekarang sedang tersenyum tipis.

Setengah mati Sierra menahan diri untuk tidak mengomel dan ia pun akhirnya menggeser posisi berdirinya agar ia bisa lepas dari Bastian.

Namun, sialnya Bastian menahan punggungnya dan manager itu juga mengajak Sierra bicara sehingga Sierra terpaksa kembali tersenyum.

"Sepertinya hubungan kalian begitu baik, Bu Sierra. Dan ini juga pertama kalinya aku bertemu dengan anak Pak Jacob," kata manager itu dengan ramah.

Sierra tetap tersenyum tanpa menanggapi apa pun, sedangkan Bastian malah menyahutinya dengan begitu santai.

"Tentu saja hubungan kami sangat baik, Pak. Umur kami hampir sama dan kami sangat cocok." Bastian menekan ucapannya sambil memeluk pinggang Sierra mendekatinya.

Sierra tersentak kaget saat bagian samping tubuhnya sudah menempel dengan tubuh Bastian. 'Sial! Apa yang Bastian inginkan? Dasar kurang ajar!' rutuk Sierra dalam hatinya.

Dan obrolan santai itu pun mendadak menjadi begitu menyiksa bagi Sierra karena Sierra harus menahan dirinya yang dilecehkan oleh tangan nakal Bastian yang terus menari di punggungnya.

Hingga saat manager itu dan keluarganya pergi pun, Sierra pun menumpahkan kekesalannya.

"Apa yang kau lakukan, Bastian? Lepaskan tanganmu dariku!"

"Memangnya apa yang sudah aku lakukan?" sahut Bastian dengan begitu santai dan tanpa rasa bersalah.

"Kau menyentuhku dengan cara yang tidak sopan! Kau sudah melecehkanku!"

Bastian hanya menyeringai sambil sedikit membungkuk dan mendekatkan wajahnya di depan wajah Sierra.

"You seduced me first, Stepmother!"

"Jangan gila, Bastian! Aku tidak pernah menggodamu!"

"Nyatanya kau melakukannya, Sierra. Kau tahu kan kalau seorang wanita bisa dihormati dari caranya berpenampilan dan caranya membawa diri. Jadi kalau gaunmu saja begitu terbuka, jangan salahkan para pria yang menggodamu karena kau sendiri yang mengundang mereka untuk menggodamu, Sierra."

Sierra yang mendengarnya hanya bisa menganga menatap Bastian. "Dasar pria brengsek!"

"Aku memang brengsek sedangkan kau ... murahan! Jadi kedudukan kita seimbang sekarang. Dan kalau kau masih ingat kau adalah istri dari Jacob Sagala, sebaiknya kalau ada acara seperti ini lagi, berpakaianlah dengan lebih sopan agar tidak ada yang tahu kalau kau adalah wanita murahan. Setidaknya kau harus menjaga nama baik keluarga Sagala kan?"

Bastian kembali menyeringai, sebelum ia melenggang pergi meninggalkan Sierra begitu saja. 

Dan Sierra pun terus menggeram kesal. "Ini karena Pak Tua sialan itu, bisa-bisanya dia memintaku memakai gaun seperti ini!"

Sierra terus kesal malam itu, tapi ia berusaha tetap profesional dan tersenyum, walaupun senyumnya terus menghilang saat tatapannya beberapa kali bertemu dengan tatapan Bastian.

Namun, keseluruhan acara malam itu berlangsung sangat lancar dan Jacob terlihat sangat gembira. Bahkan Jacob terus tertawa sepanjang perjalanan pulang sampai ia batuk tanpa henti.

Sierra pun terpaksa menemani Jacob di kamarnya, melayani Jacob minum obat, dan memastikan Jacob tidak batuk lagi, baru ia kembali ke kamarnya sendiri karena memang Sierra tidak pernah tidur satu kamar dengan Jacob.

*

"Aku senang sekali karena acara kemarin sukses!" seru Jacob senang saat sarapan bersama keesokan harinya.

Namun, tidak ada satu pun yang menanggapinya. Semua orang terlihat sibuk sendiri berkutat dengan ponsel atau piring makannya sampai Jacob pun kembali mencoba menarik perhatian.

"Ehem, Sierra, kudengar kau sudah berhasil melobi Pak Jose dengan baik sampai dia setuju bekerja sama dengan kita. Itu bagus sekali!"

"Ya, syukurlah Pak Jose akhirnya setuju," sahut Sierra antusias dengan keberhasilannya itu.

Laura dan Stephanie yang mendengarnya pun sontak menganga kaget.

"Wow, bukankah Pak Jose terkenal sangat sulit dan banyak maunya, tapi kau bisa melobinya dengan begitu mudah ya," ucap Laura dengan maksud tersirat.

"Jangan meragukan kehebatan Bu Sierra kita. Walaupun aku juga jadi penasaran cara apa yang Sierra gunakan untuk mengambil hati Pak Jose," timpal Noah sambil menatap Sierra dengan tatapan nakalnya.

Bastian yang melihat ekspresi Noah pun langsung memicingkan matanya menatap Sierra dengan curiga.

Mungkinkah Sierra merayu para klien untuk mendapatkan proyek di perusahaan? Sulit dipercaya wanita itu bisa melakukan hal yang begitu murahan dan memalukan.

Walaupun jujur Bastian menikmati mengerjai Sierra semalam, tapi tetap saja, wanita murahan seperti Sierra hanya cocok untuk menjadi mainan semata, bukan teman apalagi rekan kerja.

"Tentu saja aku berusaha keras untuk meyakinkan Pak Jose, Noah. Memangnya cara apa lagi yang bisa kulakukan, hah? Melihat ekspresimu, aku jadi curiga ada pikiran apa di otak kotormu itu?" Terdengar suara Sierra yang menanggapi Noah dengan sarkastik.

"Jaga bicaramu pada suamiku, Sierra!" Stephanie langsung membela suaminya.

"Dia yang seharusnya menjaga bicaranya padaku, Stephanie!" balas Sierra.

"Oh, kau benar-benar kurang ajar ya!" Stephanie menggebrak mejanya dan bangkit berdiri dengan kesal. Seketika suasana ruang makan pun menjadi memanas.

"Hentikan! Ada aku di sini tapi kalian berani bertengkar! Duduk, Stephanie!" seru Jacob dengan suara yang menggelegar.

Stephanie yang mendengarnya langsung mengkerut dan kembali duduk tanpa bicara sepatah kata pun lagi.

"Aku tidak mau mendengar keributan apa pun lagi! Dan soal proyek Pak Jose, aku mau Bastian dan Sierra yang menangani proyeknya."

Bastian yang sejak tadi hanya diam pun langsung bereaksi keras. "Apa kau pikir kau bisa mengaturku, Jacob Sagala? Aku memilih sendiri dengan siapa aku akan bekerja, dan karena aku sekarang sudah menggantikan Sierra, jadi untuk apa lagi Sierra tetap di perusahaan?"

"Benar, Ayah. Lagipula aku dan Noah bisa membantu Bastian, untuk apa Sierra?" timpal Stephanie cepat.

"Aku juga tidak butuh bantuanmu, Stephanie!" tolak Bastian tegas yang langsung membuat Stephanie kembali terdiam.

Jacob pun kembali menyahut dengan nada keras dan tidak mau dibantah. "Jangan berdebat lagi! Apa yang sudah Ayah putuskan tidak bisa diganggu gugat! Lagipula Sierra tidak akan keluar dari perusahaan selama Ayah belum mengijinkannya, jadi biarkan sekarang dia mengajarimu dulu, Bastian!"

"Sial! Kau pikir ini pertama kalinya aku bekerja, hah? Aku punya perusahaan sendiri di Malaysia dan aku tidak perlu diajari oleh siapa pun!" geram Bastian meradang. 

"Tentu saja Ayah tahu kau hebat, Bastian. Tapi tetap saja perusahaan kita berbeda dan di perusahaan Ayah, kau harus mengikuti aturan Ayah!"

Bastian makin geram mendengarnya. Niat hatinya ingin mendepak Sierra dari perusahaan, tapi ia malah berakhir dengan bekerja bersamanya.

'Baiklah, Wanita Sialan! Kalau sekarang aku masih belum bisa mendepakmu, kita lihat saja seberapa kuat kau bisa bertahan bersamaku!' geram Bastian dalam hatinya.

**

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status