Share

Chapter 58

"Tutup mata, Bu," pinta Zaki pada Rumana.

Rumana menurut saja karena saking takutnya. Pemuda itu lantas dengan cepat merapal sebuah doa. Terlihat dari gerakan bibirnya.

"Sekarang buka mata, Bu Rum." Zaki meniup kedua mata Rumana perlahan.

Rumana tampak mengedip beberapa kali dan mengecek kedua matanya. Memastikan apakah makhluk berbentuk kelapa sang ayah mertua sudah benar-benar hilang.

"Tadi itu sihir, Bu. Kita pasti sedang dipantau oleh makhluk alam ini. Ayo, kita gegas temukan mereka dan keluar dari sini," terang Zaki seakan mengerti kebingungan Rumana.

Mereka kembali berjalan mencari sumber suara Bagas yang sempat mereka tangkap sebelumnya.

"Itu mereka, Mbak!" Tangan Raganta terulur menunjuk sebuah gubug tua yang terlihat paling kokoh diantara gubug lainnya.

Gegas, Rumana berlari menghampiri Nandini yang tengah meringkuk memeluk Bagas dan Rayhan di gendongan.

"Allohuakbar, Nandini! Anak-anakku," pekik Rumana menghambur mendekap Bagas.

Rumana terisak-isak menciumi pucuk ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status