Share

Bab Dua Puluh Delapan

Kalila's Pov

************

"Ibu ...!"

"Nenek ...!"

Semua orang berteriak, menggaungkan sebutan masing-masing pada Nenek. Tubuh renta itu telah terkulai tak berdaya, beralaskan hamparan susunan batu alam yang ditata sedemikian rupa, sehingga memunculkan motif artistik.

Mas Amar yang berada paling dekat buru-buru meraih raga itu ke pangkuannya. Begitupun dengan Om Ilham, Kirana, dan Kakek. Mereka berhamburan menghampiri Nenek. Sedangkan aku tertinggal karena kepayahan sambil menggendong Arla.

"Bu, bangun, Bu ...." Om Ilham memindahkan kepala Nenek ke atas pahanya sembari menitikkan air mata.

"Kita bawa ke rumah sakit," usul Mas Amar. Ia segera membantu mengangkat Nenek bersama Om Ilham ke dalam kendaraan miliknya.

Kami semua mengekori langkah mereka. Hingga aku pun tersadar akan sesuatu.

"Kakek, di rumah aja sama Kiran. Biar L
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status