Share

80. Umpatan

“Jangan tatap gue kayak gitu, Dio. Mau lo mata lo itu congkel?” Alea sangat ngeri ditatap tak berkedip seperti itu oleh manusia macam Dio.

“Mata juga mata gue, kenapa lo yang sewot?” Dio si tengik itu tidak akan kehilangan akal itu menyahut yang akan membuat lawan bicaranya kesal.

“Pergi ke bangku lo sana, pengawas ujian udah masuk tuh.” Saat Alea ingin mengusir Dio, pas sekali pengawas ujian sudah memasuki ruangan ujian.

Mau tak mau si Dio harus bergerak ke bangku karena ujian akan segera dimulai.

“Kenapa nggak di terima aja sih si Dio? Dia nggak jelek-jelek amat padahal.” Zea menyenggol lengan Alea yang tampak merenung setelah Dio pergi.

Zea menebak sepupunya itu sedang memikirkan Dio yang akan menyatakan cinta padanya.

“Sekali gue bilang nggak ya, enggak. Gue nggak sudi punya pacar bekas orang sinting kayak dia, paham ‘kan?” semprot Alea membuat Zea tertawa seketika.

“Sensi amat, Beb. Inget, jangan terlalu benci. Gue udah berkali-kali peringatin kalau benci sama cinta itu beda tipi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status