Share

Bab 245 Rindu lagi, Rindu lagi

"Ya, saya turun sekarang," ujarku dengan bibir bergetar.

Kuambil tas selempang yang ada di atas kasur, lalu melangkah keluar melewati Aldi yang masih mematung di tempatnya semula.

Entah apa yang sedang dia pikirkan hingga tidak sama sekali bereaksi saat adiknya berteriak dari bawah sana.

Mungkinkah menyesal telah mengucapkan kata yang membuatku terluka?

Mustahil!

Mana mungkin pria sombong seperti dia memiliki rasa sesal.

Sengaja kututup pintu sedikit keras agar Aldi siuman dari lamunannya, dan ikut turun bersamaku. Dan berhasil. Suara sepatunya terdengar menyentuh anak tangga di belakangku.

"Lama banget," ucap Nyonya Marta saat aku sudah berada di tangga paling bawah.

"Maaf, Mah," kataku pelan.

"Tidak apa-apa, Runa. Mama hanya becanda saja."

Aku mengangguk seraya memaksakan tersenyum saat Dinata Wiratmadja merasa tidak enak dengan kata-kata yang diucapkan istrinya padaku.

"Yasudah, kita berangkat sekarang."

Alina memberi komando, dan semua orang mulai melangkahkan kaki kelua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status