Share

Bab 250 menginginkan kehamilan

"Aku seneng banget disamerin Kakak ke sini. Emangnya Kak Aldi tidak marah, Kakak ke sini?"

Aku berdiri dari dudukku, lalu menghampiri adikku yang tengah berhias di depan cermin. Kuusap pundaknya, kemudian memeluk dia dari belakang.

"Kakak datang ke sini secara diam-diam. Makanya, kita cepat pergi sebelum hape Kakak berbunyi."

"Sembunyi-sembunyi? Jadi, Kak Aldi tidak tahu Kakak datang ke sini?" Luna kembali bertanya.

Aku menggelengkan kepala seraya melepaskan rengkuhanku. Entah kenapa, rasanya sedikit sendu ketika bertemu dengan Luna.

Aku menyadari kelalaianku sebagai seorang kakak yang tidak bisa menjaga dia setiap waktu. Jangankan untuk selalu ada di saat dia butuh, menemuinya pun harus dengan sembunyi-sembunyi.

"Makanya, lebih baik kita pergi sebelum Damar dan suamiku menyuruh Kakak pulang. Yuk, cepetan kita berangkat," ujarku lagi bersiap pergi.

Luna pun berdiri, dia mengambil tas selempang miliknya, dan kita pun keluar dari rumah dengan tidak berisik. Aku tidak mau rencana u
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status