Share

Bab 254 jalan-jalan sore

"Gara-gara kamu, hampir saja aku malu di depan karyawanku sendiri. Dan karena perbuatanmu, aku seperti orang bego yang tidak lancar bertutur kata."

Aldi marah-marah. Dia meluapkan emosinya padaku setelah orang yang datang ke ruangan tadi, pergi. Dan sekarang aku pun keluar dari tempat persembunyian seraya mendengar omelan suamiku.

Tak apa. Aku tidak sakit hati dan marah karena luapan kekesalan dia yang masih di batas wajar. Justru yang terdengar di telinga ialah, syair cinta Aldi yang membuatku lupa diri.

Aku mesem-mesem membayangkan kejadian tadi yang nyaris membuatku tidak sadarkan diri. Untung saja aku masih bisa mengendalikan diri, jika tidak, mungkin saat Aldi menciumku tadi, mulut ini sudah berteriak kegirangan.

"Aruna, kamu dengar, gak, sih apa yang aku ucapkan?" Aldi berbalik badan melihatku tajam.

"Dengar, Abang .... Sudah, ah jangan marah-marah terus, nanti ubanan sebelum waktunya, loh. Yuk, mendingan sekarang kita pergi," kataku seraya menarik tangan Aldi.

Pria itu men
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status