Share

Bab 257 harga sebuah keperawanan

Pertanyaan apa itu?

Aku bergeming seraya menatap matanya yang juga melihatku lekat.

Sumpah, aku tidak mengerti dengan pertanyaan Aldi yang sama sekali tidak ada dalam pikiranku.

Masih perawan?

Untuk apa pertanyaan itu dia layangkan padaku? Bukankah dia seorang lelaki yang pernah menikah dan menggauli istrinya? Harusnya dia bisa merasakan dan membedakan mana perawan atau bukan.

"Aruna," panggil dia lagi.

"Kenapa Abang bertanya seperti itu?" Aku balik bertanya.

Dia menyibak selimut hingga jatuh ke lantai. Lalu dia menunjuk seprai dengan ada noda bercak kemerahan di sana.

"Aku minta maaf, harusnya ini tidak terjadi. Aku telah merenggut kesucianmu," ujarnya lagi terlihat menyesal.

Aku mengembuskan napas kasar. Kukira dia kecewa karena aku tidak memuaskannya. Tapi ternyata, ini soal bercak merah yang mengotori seprai. Juga penyesalan dia yang telah membuatku kehilangan keperawanan.

"Abang," kataku seraya mengangkat dagunya menggunakan telunjuk. "Kenapa Abang begitu terlihat sedi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status