Share

Bab 265 menyadari kemalingan

Aku terlonjak kaget saat Bi Narsih ada di depan wajahku. Kaki yang baru saja masuk, terpaksa harus berhenti berjalan dengan mengatur detak jantung yang selalu berdebar kencang.

"Anu, Bi. Tadi ... seperti ada suara gitu, makanya saya turun buat lihat. Tapi, ternyata tidak ada apa-apa," ujarku seraya menutupi kegugupan.

"Kirain Bibi aja yang mendengar ada suara, ternyata Neng Runa juga dengar?"

Aku mengangguk membenarkan perkataan Bi Narsih. Kami pun kembali ke ruang tengah dengan berjalan beriringan hingga akhirnya terpisah di bawah tangga.

Aku naik ke lantai dua, sedang asisten rumah tangga itu kembali ke kamarnya di belakang. Malam ini Bi Narsih terpaksa tidur sendiri karena suaminya menginap di rumah Alina bersama Dinata dan Nyonya Marta.

Sesampainya di kamar, aku segera naik ke atas ranjang seraya menyusupkan wajah ke dada Aldi. Kulingkarkan tangan ke pinggangnya mencari kenyamanan dalam dekapan yang hangat ini.

"Maaf," lirihku nyaris tanpa suara.

Betapa jahatnya diriku sebag
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status