Share

Bab 272 Aldi pembunuh

"Siapa?" tanya Aldi menoleh padaku yang tak kunjung Mengangkat panggilan telepon.

"Emh ... biasa. Luna," jawabku bohong.

"Oh, yasudah angkat saja."

"Aku ngobrolnya di balkon, ya? Biar Abang gak keganggu."

"Eng—"

"Halo," ucapku seraya berjalan ke arah balkon tanpa memedulikan Aldi yang sempat berucap.

Tidak mungkin aku bicara di depan Aldi, karena bukan adikku yang menelepon. Melainkan Damar yang entah untuk apa lagi dia meneleponku.

"Halo, Aruna. Masih mau melawanku?"

Aku tersenyum miring mendengar pertanyaan yang lontarkan Damar. Dia bertanya seolah-olah apa yang telah dia lakukan mampu membunuh keberanianku. Padahal tidak sama sekali. Justru aku mulai menikmati serangan demi serangan yang dia berikan.

"Sebenarnya aku tidak mau melawanmu, Dam. Kita kerabat, loh. Katamu, kita ini saudara. Tapi ... jika inginmu kita saling serang, aku bisa apa? Hanya mampu menunggu dan menangkis seranganmu."

Terdengar kekehan dari seberang sana. "Seandainya kamu tidak membangkang, aku pun tidak a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status