Share

Bab 275 Luna-ku sayang, Luna-ku malang

Ribuan panah api seakan menyerang jantungku berulang kali. Hatiku terbakar, remuk, hancur, duniaku menggelap melihat keadaan adikku di depan sana.

Tulang-tulang dalam tubuhku tak mampu lagi menopang raga ini hingga akhirnya aku ambruk dengan tatapan tak lepas dari Luna.

"Luna ...," Lirih aku memanggil berharap dia akan menoleh dan menghampiriku yang sudah bergetar melihat keadaannya.

Namun, sayangnya dia tidak mendengar panggilanku. Dia cuek, dia dingin, sama sekali tidak mengindahkan panggilanku.

"Lun–na," panggilku lagi.

Air mata sudah menganak sungai membanjiri pipi. Perlahan, aku menggeser tubuh ini untuk bisa semakin dekat dengannya.

"Dek." Tanganku terulur memegang kakinya yang sudah dingin menggantung dengan leher terikat kain.

Sesak, dadaku sakit melihat adikku tergantung dengan mata yang melotot tidak berkedip.

"Lu, Lunaaaaaaa!!" Aku kembali berteriak sangat kencang hingga telingaku berdengung dan sedikit sakit.

Tangan kukepalkan kuat meremas baju untuk berendam sakit
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status