Share

Bab 269 ada yang datang

"Ah, tidak usah, Bang. Abang, kan lelah ngurus ini itu soal teror, jadi sebaiknya aku saja yang temani Luna. Atau ... kalau Abang mau kita sama-sama terus, biar aku suruh suster aja yang jagain dia. Luna gak rewel, kok. Dia paham dengan keadaan kita yang masih pengantin baru," ujarku tanpa jeda.

Tangan ini memijit pundak Aldi yang duduk tak jauh dariku.

Ingin rasanya aku berteriak memaki diri sendiri yang bodoh dan tidak berpikir panjang sebelum berucap. Bisa-bisanya aku mengatakan Luna sendirian di rumah sakit. Ya, tentu saja Aldi sebagai kakak ipar, tidak tega membiarkan satu-satunya keluargaku dalam kemalangan.

"Ngawur, kamu. Masa, biarin Luna sama suster. Sudahlah, nanti kita ke rumah sakit bareng-bareng. Aku khawatir kalau cuma kamu yang pergi sendiri," cetus Aldi seraya melirikku tak suka.

"Emh ... sebenarnya Abang sudah jatuh cinta juga padaku, 'kan? Makanya gak bolehin aku pergi sendiri dan mau sama-sama terus."

"Ngaco, kamu."

"Kok, ngaco? Beneran, 'kan, Abang jatuh cinta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status