Share

Bab 249 mengunjungi Luna

"Papamu, Al. Dia makan semaunya begitu, kalau kolesterolnya kambuh, gimana?"

"Mamamu terlalu khawatir, Al. Sudah, jangan dengarkan dia, sekarang kamu duduk, dan cobain masakan istrimu ini. Gak sangka Papa, kalau ternyata Aruna pintar masak," ujar Dinata membantah ucapan istrinya.

Aku yang melihat ayah mertuaku makan dengan lahap, juga makanan di meja makan yang sudah tidak utuh lagi, merasa bangga pada diri sendiri.

Kerja kerasku tidak sia-sia.

Nyonya Marta mendengkus kesal karena upaya dia untuk mencegah suaminya makan terlalu banyak, tidak diindahkan. Dinata malah semakin kalap dan makan sesuka hatinya.

"Abang mau lauk apa?" tanyaku pada Aldi.

Piring pria itu masih kosong. Dia masih memindai beberapa menu makanan yang aku masak. Dan semuanya bersantan. Hanya ada satu sayur bening yang masih utuh tidak disentuh Dinata.

"Sup saja," jawab Aldi.

"Hanya sup? Tidak mau ikan atau rendang seperti yang dimakan Papa?" Aku bertanya kembali.

"Nanti aku ngantuk di tempat kerja, Run. Sis
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Dewi Lastina
ya udah la naimah udah tutup buku
goodnovel comment avatar
Eka Setiawati
ceritanya ini gmn ya ko sinaima sdh tidak diceritakan lagi kasihan orang baik
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status