Share

Ibu Vano

Siella yang mendengarnya sangat kaget dan terdiam selama beberapa saat. Mertuanya ini memang sangat cuek, tetapi perhatiannya sama sekali tidak tertandingi sama sekali. Gengsinya terlalu besar, sampai-sampai orang-orang tutup mata melihatnya.

Pandangan itu, garis bibirnya, bahkan raut wajahnya benar-benar tidak seperti orang marah. Sepertinya Bu Ina sudah tahu bahwa anaknya sendiri akan berlaku seperti demikian.

“Apa Vano melakukan sesuatu yang buruk kepada kalian?” tanya Bu Ina.

Sedikit ambigu rasanya pertanyaan yang barusan dilontarkan kepada dirinya itu. Seperti menanyakan soal perusahaan, atau hubungan.

“Ma- Maksudnya, bu?”

“Iya. Kalian pasti diganggu, kan? Apalagi perusahaan yang makin besar, jelas bagi Vano itu adalah ancaman juga. Jadi, apa dia mengganggu?”

Pertanyaan itu terasa lebih lega setelah didengar lebih dalam lagi. Siella merasa tenang, seperti orang yang sedang menyembunyikan sesuatu dari orang lain.

“Tidak.”

“Sebenarnya iya,” Devan langsung menyela setelah mendengar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status