Share

Ancaman Tegas

Siella dan Devan menyeringai mendengar bagaimana Rifia tidak mau sama sekali berurusan dengan ayahnya sendiri. Lagipula juga sudah sangat mustahil sekali Rifia akan dibantu oleh ayahnya tersebut.

Seringai puas atas pilihan yang dilakukan oleh Rifia membuat Siella benar-benar merasa makin tertantang dan juga ingin terus mempermainkan wanita yang sedang bersimpuh di depannya tersebut.

“Kenapa? Kamu takut?” tanya Siella.

“Tidak. Aku tidak mau menyeret papaku dalam masalahku lagi,” Rifia memberikan alibi.

Rasanya ingin tertawa mendengar alasan tersebut. Padahal sebenarnya Rifia sudah tidak bisa mendapatkan bantuan dari ayahnya sendiri, karena dia sudah tidak dianggap olehnya.

“Ahhh, kamu sudah tahu kalau ayahmu sudah tidak memperdulikanmu, kan? Tenang, aku dan Devan sudah tahu duluan soal itu, jadi kamu tidak perlu repot-repot menutupinya lagi,” ujar Siella.

Rifia yang menunduk itu hanya bisa menelan ludah selama beberapa saat. Harga dirinya sudah mati, dan sudah hilang bagaimana citranya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status