Share

Peniksaan oleh Rifia

Siella berusaha memberanikan diri, meski sebenarnya dia sangat ketakutan, dan bahkan dalam hati kecilnya, Siella tidak bisa menghadapi ini semua lagi. Rasanya kakinya jadi makin lemas dan tidak terkendali.

Vano yang mendekat ke arahnya, memegang kuat kedua pipi Siella. Dia menatap dengan tatapan yang puas melihat Siella di depan matanya tersebut.

“Aku jamin, setelah ini kamu tidak akan menemukan kebahagiaan untuk dirimu sendiri. Bahkan kamu tidak akan menemukan lagi yang namanya kesejahteraan,” Vano berkata demikiaan sambil tersenyum dengan wajah yang begitu puas.

Siella menolehkan wajah dengan kasar untuk membuat tangan Vano yang ada di wajahnya lepas. Siella lebih merasa jijik karena tangan pria itu ada di wajahnya.

Tatapan nanar SIella memandangi Vano jelas membuat Vano jadi sangat marah sekali. Baginya tidak sopan sekali seorang wanita yang ia sekap memandanginya dengan tatapan demikian.

PLAKHHHH. Tamparan pertama mendarat di wajah Siella dengan begitu sempurna. Suaranya sangat ny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status