Share

Penangkapan

Siella yang melihat bagaimana respon dari Rifia hanya memasang senyum getir saja. Orang ini benar-benar berpikir bahwa dia adalah tokoh utama dari segalanya. Sayang sekali, dia hanya seorang yang menyedihkan untuk saat ini.

“Kenapa? Kamu baru menyadarinya?” tanya Siella.

“Jangan bicara omong kosong! Aku tidak akan termakan semua omonganmu yang tidak masuk akal itu!” tegasnya.

Siella memandanginya dengan kepala yang mengangguk saja. Sudah bisa diduga bahwa pasti Rifia akan berpikir demikian kepadanya. Mengingat bahwa pastinya dia tidak akan senang dengan cara Siella berbicara.

“Ya tidak apa. Yang penting kamu harus lihat baik-baik, Vano bisa meninggalkanmu kapan pun saat dirasa kamu tidak menarik sama sekali. Kamu sekarang tidak punya ayahmu untuk melindungi semua perbuatanmu. Kalau Vano mau kabur, dia bisa tidak membawamu.

“Jangan bercanda!”

PLAKHH. Dengan kalimat tersebut, Rifia dengan emosi besar menampar Siella yang masih terduduk tidak bisa bergerak tersebut. Rasa sakit sudah mati
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status