Share

Penculikan

Siella yang baru saja terbangun mendapati adanya Vano dan juga Rifia sedang berada di depannya. Wajah mereka tampak sangat puas melihat Siella yang baru saja bangun.

Baru saja Siella hendak melawan, ia merasakan tangannya tidak bisa bergerak sama sekali. Segera ia menoleh, dan menghadapi kedua tangannya diborgol pada kursi yang sedang dirinya duduki.

“Apa yang kalian lakukan?!” pekik Siella.

“Ohhh, kamu bertanya? Kamu bisa menjawabnya sendiri, kan?” balas Rifia.

Jantung Siella berdegup sangat kencang sekali, dia juga tidak bisa mengatur napasnya dengan baik setelah mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh Rifia itu.

Matanya yang melirik ke segala arah menyadari bahwa dirinya sekarang ini sedang disekap. Vano benar-benar pria yang sangat brengsek. Dia sengaja mencari waktu yang tepat untuk menculiknya.

“Apa mau kalian berdua?!” Siella kembali menggunakan nada suara yang cukup tinggi.

“Tak banyak. Hanya saja, kamu harus membayar kompensasi yang besar atas perbuatan yang sudah kamu la
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status