Share

Rayuan yang Gagal

Sebenarnya Siella merasakan debaran jantung yang begitu hebat dan juga terasa tidak begitu nyata sama sekali. Tetapi ia menahan dirinya sendiri. Dalam pikirannya muncul reaksi ingin melihat bagaimana Devan akan menanggapi Rifia.

Devan yang sedang duduk tersebut merasa kesal saat didatangi oleh Rifia, padahal dia sedang makan siang bersama Siella saat ini.

Rusak sudah mood-nya yang baru saja dia coba bangun untuk lebih baik dan juga pastinya lebih kokoh daripada sebelumnya. Tetapi ambyar karena orang ini.

“Apa?” tanya dari Devan dengan nada dingin.

“Hei….,” Rifia membalas dengan nada menjengkelkan dan kemudian duduk di kursi Siella.

Devan sinis menatapnya.

“Jangan menatapku buruk begitu. Aku datang untuk menemanimu. Lagipula, kamu sendiri, kan?” ujar Rifia.

“Itu kursi Siella, dan pergi dari hadapanku!” tegas Devan.

Rifia agak terkejut mendengar bentakan dari Devan yang terbilang cukup spontan tersebut. Dan ia merasa tersinggung karena Devan malah membicarakan Rifia di depannya.

“Devan…
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status