Share

Bab 102. Kemarahan Kinara

Semua orang yang ada tercengang mendengar pernyataan dari Lusi, apalagi teruntuk Kinara yang mendadak lemas.

"Lusi---"

"Tidak!" Lusi berteriak murka saat melihat Aavar hendak menujunya. "jangan menghentikan aku ketika semua orang menyudutkan aku atas kesalahan ini! Sedari tadi aku hanya diam, tapi apa ada yang membelaku, ha? Berbeda lagi dengan laki-laki pembunuh itu, kalian langsung membelanya! Tidak menyudutkannya!" Lusi tertawa hambar, tangannya dengan kasar menghapus air mata yang jatuh ke pipi.

"Lusi ... kakak---"

Tanpa mendengar ucapan Kinara, Lusi berlari meninggalkan semua orang yang ada. Dia berlari dengan tangis yang berhasil jatuh secara terus-menerus.

Mata Kinara berkaca-kaca melihat kepergian Lusi. Matanya menunduk untuk melihat telapak tangan yang sempat menampar Lusi. Ia ... telah menampar adiknya.

Lusi yang tidak pernah ia bentak seberapa nakal anak itu. Apalagi menampar seberapa susahnya Lusi apabila diatur. Tapi dengan mudahnya ia telah mengecewakan adiknya?

"K
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status