Share

Bab 110. Saling Merindu

Seperti yang dikatakan Aarav. Bahwa ia akan menemui Kinara di kamar Lusi. Meminta maaf padanya atas apa yang terjadi kemarin. Kejadian itu bukanlah sepenuhnya salah Kinara, membuat Aarav akan meminta maaf padanya.

Setulus itu cinta Aarav untuk Kinara. Kesalahan sedikitpun tak terlihat dimata Aarav. Yang ia lihat hanyalah kebahagiaan, ya. Ia ingin merayakan bahagia itu selalu bersama Kinara.

Aarav berdiri di depan pintu kamar Lusi, pria itu hendak mengetuk pintu namun ia urungkan.

“Lusi pasti masih marah padaku. Apa ia akan mengizinkanku masuk?” gumamnya pelan. Ya, Lusi masih belum memaafkan Aarav, gadis itu masih marah padanya, tidak ingin berbicara padanya atau bahkan melihat wajahnya.

Sekarang apa yang harus Aarav lakukan? Ketuk atau menunggu pintu terbuka?

Sibuk berkecamuk dengan pikirannya, Aarav pada akhirnya memutuskan untuk mengetuk pintu.

“Kinar? Lusi?” panggil Aarav sembari mengetuk pintu.

“Kinar?”

Tidak ada sahutan apapun, membuat Aarav mengerutkan keningnya.

“Lusi?”
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status