Share

SERATUS EMPAT BELAS

Seseorang berdiri di sebelahnya.

Armand Adiwangsa.

“Kau takkan bahagia bersama anakku, cucu Hasyim Hardana,” katanya. “Kebohongan demi kebohongan dilakukan kakekmu yang pengecut itu. Dan kamu akan bernasib sama seperti dia, mati dengan jutaan rahasia.”

“Saya bukan pengecut,” balas Attar dingin. “Saya tidak pernah menyiksa anak saya.”

Tertawa Armand mendengar tukasan penuh ketegasan itu. “Kau tidak punya hak untuk menghakimiku. Kita berada di dunia yang berbeda. Aku harus memukul anakku karena dia membalas sapaan Hasyim Hardana. Anakku tak boleh berhubungan dengan Hardana. Kalian semua bajingan!”

“Pergilah ke neraka yang paling dalam, Armand.”

“Tenang saja, aku akan menarikmu dan semua keluargamu bersamaku.”

 Armand menghilang dari sisinya. Kini Attar sendiri di gurun pasir, bagaika

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status