Share

SERATUS DUA PULUH

Melihat betapa takutnya Ruby kehilangan rumah ini, Attar tertawa dalam hati. Tidak sekarang, Darling. Rumah ini akan kuperoleh dan kuberikan untukmu nanti. “Untuk saat ini aku hanya ingin tidur di sini, kurasa.”

“Baiklah, pilih kamarmu di mana saja,” jawab Ruby.

“Di mana kamu tidur? Masih di lantai dua?”

Ruby mengangguk bingung.

“Aku akan pindahkan barang-barangmu ke lantai bawah,” Attar memberi keputusan. “Perutmu semakin membesar, dan aku takut terjadi sesuatu pada kehamilanmu.”

Sekali lagi Ruby mengangguk. Ya, tentu saja. Alasannya pasti karena anaknya. Dalam hati Ruby keki sendiri. Lelaki ini sama sekali tidak terlihat patah hati ditinggal olehnya. Attar menghadapinya dengan santai seakan perginya Ruby tidak berpengaruh besar pada hidupnya.

Ruby kembali menyibukkan dirinya mengaduk saus tiram di dalam panci. Biasanya, saat ia membelakangi suaminya, Attar akan memeluknya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status