Share

SERATUS DUA PULUH LIMA

Attar beringsut dari posisi tidurnya dan meregangkan otot-ototnya. Pinggangnya terasa sakit. Itu pasti dikarenakan semalam ia hanya tidur selama satu jam saja. Setelah bertengkar dengan istrinya, dia membaca buku dengan posisi duduk, dan ketiduran dalam posisi yang sama.

Ia masuk ke rumah dan mencuci piring bekasnya tadi. Hidup tanpa Mbok dan Bibi benar-benar melelahkan. Attar heran, mengapa banyak orang yang bercita-cita tinggal di luar negeri, terutama tinggal di negara yang sudah maju, di mana gaji pembantu mahal sekali. Kalau Ruby harus mengerjakan pekerjaan rumah setiap hari, dia bisa sakit. Attar tidak mau hal itu terjadi. Cukup dirinya saja yang tersiksa dengan jantung sialannya ini.

Sambil mencuci piring, ia menoleh pada anaknya yang sudah siap dengan seragam barunya. Attar pangling melihatnya. Anaknya memakai kaos dengan lambang sekolahnya di bagian kiri atas, dan celana olahraga pendek berwarna hitam. Dilihat dari perspektif ini, anaknya terlihat sangat kurus

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status