Share

SERATUS DUA PULUH EMPAT

Sedikit terkejut, kemudian di detik berikutnya Attar tertawa dengan penuh sesal. Kalau saat itu dia tahu caranya menangis, barangkali dia akan menunjukkan air matanya di depan istrinya. Tapi, untuk apa? Istrinya toh membela pria lain, yang membunuh singa pun belum tentu berani untuk menyelamatkan Ruby.

Well,” desah Attar sambil membersitkan darah di bagian pinggir bibirnya. “aku tahu ini adalah jawabannya.”

“Jawaban apa maksudmu?” geram Ruby marah.

“What’s the point of sleeping together while we don’t trust each other, huh?” sahut Attar. “Kamu menerimaku tidur denganmu karena kamu merasa itu kewajibanmu. But, don’t worry, it won’t take too long. I’m out.”

Attar berjalan mendekati pintu dan sebelum ia meninggalkan istrinya, ia berkata sinis, “Sekarang giliranku untuk pergi dari kamar pasangan Hardana ini.” Kemudian ia menutup pintu dan tak lupa m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status