Share

SERATUS DUA PULUH TUJUH

“Aku sudah lama tidak bertemu Fariz,” sahut Ruby terus terang. “Masalahnya, dia menghilang sejak keluar dari rumah sakit.”

“Mungkinkah dia kabur dengan Sandra? Karena Yongki mengeluh Sandra pergi dari rumah.”

Ruby mengangkat bahu. Ya, mungkin saja mereka kabur. Fariz kabur ke Italy, Sandra ke rumahku yang dulu. Mana kutahu. Huh, orang hamil bawaannya sensi. “Aku tidak tahu,” jawab Ruby.

“Jangan libatkan rasa bencimu pada suamimu. Lagipula, ini kan belum selesai. Attar belum terbukti bersalah. Katamu, dia suka memendam. Hm. Kita bisa menjadikan itu sebuah harapan?”

“Kukira untuk saat ini kita tak perlu membahasnya,” Ruby memberi saran. “Sebaiknya kamu kembali ke Jakarta. Attar sudah kembali. Dia masih suamiku, dan tidak pantas menyambutmu seorang diri seperti ini.”

“Ya, aku mengerti. Aku ke sini juga untuk mengucapkan salam perpisahan. Kuharap, kita tidak bertemu lagi di pengadilan.” Bhisma tersenyum sopan. “Kamu seperti adik perempuan yang tak

Kireina76

Semoga kalian suka cerita ini

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status