Share

SERATUS TIGA PULUH LIMA

“Sedang apa kamu di sini?” tanya Attar. Nina memang salah satu pemilik klub ini, tapi tidak pernah ikut campur sampai datang ke sini. Dari dulu Nina dikenal kolot karena gaya hidupnya yang sehat dan tidak pernah mencicipi anggur.

This place is good,” sahut Nina. “Kukira akan menjadi tempat orang-orang biadab. Tapi kulihat di sini aman-aman saja.”

“Yang membuat night club ini tidak selaku yang lain,” komentar Attar.

“Kami tidak mau masa lalumu dan Fariz terulang lagi,” jawab Nina, terkekeh dan tak bermaksud menghina. “Kalau kita menawarkan jasa pelacuran, akan banyak orang yang menemukan jalan penderitaan.”

Goodness, mungkin ini salah satu alasan kakak iparku tak mau menikahimu,” balas Attar yang langsung menerima pukulan ringan di lengannya.

“Aku tidak butuh pria yang tak bisa menerima kekuranganku,” Nina membela dirinya. &ld

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status