Share

SERATUS EMPAT PULUH

“Aneh sekali. Dia tidak mau kamu berhubungan dengan Hardana. Tapi untuk menjaga perasaan Kakek Gun, dia terima saja dengan hadirnya kami semua di rumahmu.”

“Ya. Aku tak menyangkal Papi sangat sayang pada Kakek Gun. Kukira itu disebabkan karena Hardana dan Adiwangsa rival dalam berbisnis, dan Papi benci dengan kelunakan yang dimiliki Kakek.”

“Barangkali memang begitu. Nia?”

Attar merasa bulu dadanya dimainkan oleh istrinya. Ia menangkap tangan istrinya, dan diletakkannya tangan itu di atas dada kirinya. “Jangan pernah melakukannya, aku tidak mau waxing gratis.”

“Aku suka melakukannya.” Ruby bangkit dari posisinya dan duduk di pangkuan suaminya yang mulai terlelap. “Let me do it to you, baby. Gimme a chance before the divorce.

“Ya, lakukanlah sesukamu,” Attar mulai menikmati percintaan lagi. Ia memejamkan matanya. “Lakukan dengan pelan, Sw

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status