Share

SERATUS EMPAT PULUH SATU

“Aku biasa memasak sendiri,” dengus istrinya. “Saat hamil Eda pun aku memasak untukmu, kan? Saat itu juga tidak ada pembantu. Tidak ada masalah kalau begitu.”

“Nia, itu kan saat kamu masih muda,” kata Attar. “Dan saat itu masalah yang kita hadapi tidak sepelik sekarang.”

“Kamu yang membuatnya lebih pelik!” Ruby menoleh pada suaminya. Matanya yang bersorot amarah menatap suaminya dengan dingin. “Kenapa sih kamu tidak bisa membiarkanku sendiri jika pada akhirnya kamu hanya menyakitiku saja?”

“Menyakiti bagaimana…” Mata Attar bingung menatapnya. Dalam hati ia mengumpat. Brengsek. Aku sudah tersiksa di Jakarta tanpanya, dan dia kembali menjadi wanita seperti ini lagi! “Aku tidak bermaksud menyakitimu. Apalagi semalam sangat hebat.”

Wajah Ruby merona mendengar itu. Ia masih ingat betapa liar dan hebatnya mereka memadu kasih dengan dirinya. Menyatukan tubuh me

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status