Share

48. Patah Jadi Dua.

Padma memindai jam dinding di dapur. Pukul setengah delapan pagi. Ia tengah menikmati sarapan paginya sendirian. Biasanya ia sarapan pagi bersama dengan Nunik dan Danang sebelum mereka memulai aktivitas. Ayahnya sudah tiga hari ini mengunjungi kerabat yang sedang sakit di luar kota. Sementara Bulik Fatimah berjalan pagi. Sepuluh menit sudah berlalu. Namun ia tidak mendapati sosok Nunik mau pun Danang menghampiri meja makan.

"Bik, Nunik belum bangun ya?" Penasaran, Padma menanyakan kabar Nunik pada Bik Parni yang tengah mencuci peralatan makan.

"Sudah kok, Mbak. Bibik rasa Mbak Nunik malah tidak tidur dari semalam." Bik Parni menurunkan nada suaranya menjadi berbisik.

"Hah, kenapa?" Padma ikut berbisik. Bik Parni mengelap tangan basahnya dulu sebelum menoleh ke lorong. Yakin keadaan aman, barulah ia duduk di sebelah Padma.

"Bibik nggak tahu pasti kenapanya, Mbak. Yang jelas, Bibik mendengar suara tangisan dari kamar Mbak Nunik setelah Mas Tirta pulang. Terus pukul setengah lima dini ha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status