Share

53. Ketidaksetujuan Bu Nani.

Hening.

Semua orang seakan-akan tidak mempercayai mata dan telinga mereka sendiri. Bagaimana tidak? Tirta si bujang lapuk yang biasanya dingin terhadap perempuan, bisa berubah seperti ini, seratus delapan puluh derajat. Hingga ada satu orang yang bertepuk tangan kencang. Orang itu adalah Herman.

"Tepuk tangan dong semuanya. Masa kalian semua tidak menyelamati Mas Tirta sih?" Herman mengompori kerabat-kerabatnya. Istri dan anaknya yang masih balita mulai bertepuk tangan. Satu orang menyusul. Satu lagi... lagi dan lagi. Hingga akhirnya semua tamu bertepuk tangan dan mengucapkan selamat. Termasuk Bu Nani, Pak Cahyono, Erina dan kedua orang tua Ninis. Menyisakan Ninis yang tampak sibuk dengan ponselnya. Ia pura-pura tidak mendengar apa yang dikatakan oleh Herman.

"Tidak ada yang perlu kamu takutkan bukan?" Tirta tersenyum pada Padma di antara gegap gempita riuhnya tepuk tangan.

"Iya, Mas." Padma mengangguk. Dalam hati Padma berkata ; belum. Bukan tidak ada. Tapi ia menyimpan bantahannya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
etik supanti
semangat Tirta dan Padma......
goodnovel comment avatar
Ayue Sekartaji
semoga mas tirta dan padma bisa meluluhkan hati ibu nya,,,semangat padma tirta
goodnovel comment avatar
Dinaningtyas Apriy
mbak suzy ini hampir ga pernah gagal biki cerita epik, membumi tp cerdas, ai lap yu mbak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status