Share

55. Cinta Mati.

"Ya, Ma. Ada apa?" Tirta mendekat. Dari kejauhan ia memang sempat melihat kalau Ninis, Erina dan Padma tengah berbincang seru. Hanya saja ia tidak mengetahui apa yang menjadi bahan obrolan keempatnya.

"Ini lho, Mas. Ninis dan Erina... ingin mengucapkan selamat padaku." Padma membelokkan topik pembicaraan. Ia nyaris bisa mendengar suara napas tertahan yang dilepaskan. Ninis dan Erina menghembuskan nafas lega bersamaan. Keduanya lega karena Padma tidak mengatakan hal yang sebenarnya.

"Oh, aku kira mereka berdua mencari ribut denganmu," pungkas Tirta curiga. Ia ikut duduk di samping Padma.

"Tadinya," Padma sengaja menggantung kalimatnya. Ia sengaja membuat Ninis dan Erina penasaran.

"Tadinya apa?" Tirta mengernyitkan kening. Ninis dan Erina tidak lagi cemas. Mereka santai-santai saja. Mereka tahu bahwa Padma hanya mengeprank mereka. Buktinya Padma tidak sedikit pun menyinggung aksi mereka bedua tadi.

"Tadinya mereka berdua mengeroyokku. Ninis mengatai aku pelakor yang bentukannya seperti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Umroh Purnama
terkejut mendengar penuturan Herman, semoga itu hanya pernyataan Tirta yg sedang emosi di masalalu saja.
goodnovel comment avatar
ilmupustaka.19
serasa ingin teriak... "Run Padma... Run...."
goodnovel comment avatar
Yosev@2
wow...plot twist yg mengejutkan...makasih upnya thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status