Share

Part 23 A

MADU KUJADIKAN BABU

Part 23 A

"Maaas! Mas turun kamu, Mas. Kamu gak bisa pergi tanpa ajak aku begini, Mas," paksanya kemudian sambil berusaha membuka pintu mobil.

Mas Iwan yang sejak tadi berusaha menahan emosinya akhirnya teriak, "Nia! Bisa gak kamu jangan kayak anak-anak gini? Makan di rumah aja apa susahnya sih? Kamu udah masak 'kan? Mubazir kalau gak ada yang makan.

Mulut si madu babu menganga tak percaya.

"T-tapi Mas, aku juga 'kan istri kamu. Kamu jangan gitu dong Mas, gak adil namanya."

"Makanya kamu jangan nyebelin kalau mau Mas ajakin. Sana masuk, sekarang Mas mau pergi sama Intan dan ibu aja, kamu gak usah banyak protes," tegas Mas Iwan yang tampak makin habis kesabaran.

"Tapi, Mas."

"Masuk!" sentak Mas Iwan.

Wanita itu terperanjat dengan mata yang mendadak mengembun. Haha rasain kau Nia. Penderitaanmu yang lebih menyakitkan baru aja dimulai rupanya.

Mas Iwan lalu menyalakan mesin mobil.

"Mas, tunggu sebentar."

"Ada apa lagi Tan?" tanya Ibu mertua di belakang.

"Intan lupa se
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status