Share

Part 22 A

MADU KUJADIKAN BABU

Part 22 A

"Karena tadi pagi dia mau salim ke si Iwan Ibu larang. Terus si Iwannya juga melengos gitu aja cuekin dia. Haha puas Ibu."

Aku senyum sambil geleng-geleng kepala.

"Intan kira ada apa. Pantesan itu dia manyun dan marah-marah kayak singa gitu."

Ibu cekikikan lagi. Tampak puas rupanya.

-

-

"Assalamu'alaikum."

"Waalaikumsalam," sahut aku dan ibu yang tengah menonton tv.

Pukul 7 malam Mas Iwan baru pulang.

"Wan, pesenan Ibu mana?"

"Nih, Bu." Mas Iwan memberikan plastik bening berisi martabak rupanya.

"Ya udah sana gih kalian makan berdua di meja makan," kata Ibu mertua lagi.

Mas Iwan melirik ke arahku.

"Loh kok kami berdua? Kan Ibu yang nitip," tolakku halus.

"Ibu emang nitip tadi pagi, tapi buat dimakan kalian berdua, Ibu udah gak suka yang manis-manis gini takut diabetes Tan. Sana ke meja makan, makan martabaknya berdua, kamu bikinin Iwan kopi ya." Ibu sedikit mendorongku agar aku buru-buru ke dapur.

Mau tak mau akhirnya aku melangkah ke sana. Sementara Ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status