Share

Bab 97

Baiklah mari kita bercerai.

Alisya memejamkan mata, saat sedang tak ada pekerjaan seperti ini membuatnya sebal karena otaknya akan berpikir hal yang tidak-tidak.

“Kalian masih banyak pekerjaan. Mau aku bantu?” tanya Alisya menawarkan diri.

Sigit dan Anton teman satu tim Alisya di devisi keuangan langsung mengangkat kepalanya dan menatap wanita satu-satunya di ruangan itu seolah wanita itu gila.

“kamu baik-baik saja, Al. kamu demam, sebaiknya kamu ke klinik gih,” kata Sigit yang diangguki Anton dengan yakin.

“Aku menawarkan bantuan kok malah dibilang sakit,” sewot Alisya.

“ini sudah jam pulang, sebaiknya kamu pulang gih nggak baik ibu hamil pulang kemalaman,” kata Anton yang merupakan kepala keuangan, usianya memang sepantaran Alisya dan dia sudah sejak lulus kuliah bekerja di sini.

Alisya menghela napas panjang, sejujurnya dia tidak ingin sendiri, berada di rumah akan kembali mengingatkannya pada kenangan menyakitkan tiga hari yang lalu.

Kenangan yang membuat Alisya berjuang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Icha Majhaf
pandu klo ada rasa cinta sama.al bilang walau sedikit ..tapi klo ga lebih baik lepaskan al supaya ga disakiti ama sekar
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status