Share

Bab 99

“Alisya menolak,” kata Pandu dengan nada rendah, ada kegetiran dalam suaranya.

Akumulasi dari rasa bersalah dan juga kebingungan yang sedang melandanya.

Dia menyesal kenapa hubungannya dengan Alisya jadi seperti ini, semua salahnya memang yang tidak bisa menghargai wanita itu saat menjadi istrinya, dan sekarang setelah Alisya lelah dan memilih lepas darinya rasa tak rela itu mengguyurkanya, membuatnya sesak dalam rasa bersalah.

“Sudah papa duga, sejak awal dia bukan wanita gila harta. Dia hanya butuh uang untuk pengobatan ibunya,” kata sang ayah dengan datar.

Pandu tahu itu sindiran untuknya yang lebih memilih Sekar. Dia tahu sang ayah sangat menyayangi Alisya meski rasa sayang itu juga dilakukan dengan salah. Tak pernah dia kira ayahnya malah bekerja sama dengan sang dokter untuk membuat Alisya tak kunjung sembuh.

Keduanya bertatapan ada penyesalan yang begitu kental dalam mata keduanya, sebagai orang yang sejak kecil bergelut dengan bisnis yang tidak selamanya bersih. Tidak ad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Andi Andriani
bagus sekar, lanjutkan tantrummu. sering2 ajakin pandu berantem, biar si pandu makin puyeng. biar smkn merasa menyesal udah memilih kamu. wkwkwk
goodnovel comment avatar
Cici Hardi
bodoh, pandu yang salah mencintai wanita, malah milih wanita liar
goodnovel comment avatar
Cici Hardi
justru Sekar yang murahan, menjadi perusak rumah tangga orang lain, hanya ambisi jadi orang kaya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status