Share

Bab 107

Alisya tidak akan pernah tahu dia akan menyaksikan momen langka ini.

Pandu menangis haru dan itu karena janin dalam kandungannya.

“Mereka sangat indah,” bisikan itu membuat Alisya menoleh pada laki-laki di samping.

Sifat pemaksa sepertinya memang sudah ada dalam DNA Pandu, meski mereka sudah resmi berpisah dan dengan tegas Alisya menolak keinginan laki-laki itu untuk pergi ke dokter, nyatanya lagi-lagi Alisya kalah dan hanya bisa menurut supaya tidak terjadi perdebatan yang akan membuatnya makin kelelahan dan di sinilah mereka sekarang di sebuah klinik bersalin yang tak jauh dari tempat tinggal Alisya.

Entah apa yang dilakukan Pandu, meski mereka mendaftar tiba-tiba, tapi namanya dipanggil terlebih dahulu membuat Alisya tak enak hati pada pasien lain yang pastinya telah lama antri di sana.

Begitu masuk ruang periksa lagi-lagi Alisya yang meminta Pandu tetap diluar tak diindahkan oleh laki-laki itu dengan alasan kalau dia ingin memastikan perkembangan janin dalam perut Alisy
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Andi Andriani
koq jadi sedih ya thor, lihat mrk beneran pisah spt ini ? :((
goodnovel comment avatar
Naning Khorniana
perempuan dibaikin terus biasanya terus mau
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status