Share

Bab 102

Baru sekarang Alisya merasa sangat letih menghadapi ini semua.

“Wah kelihatannya enak, ayo Al. bagi juga buatku,” kata Laras dengan antusias.

Ada lima kotak makanan kiriman Pandu.

Apa ini bentuk syukuran untuk perceraian mereka?

Alisya menggeleng, Pandu tak mungkin sekeji itu.

“Yuk aku bantu bawakan kita makan di ruanganmu saja,” kata Laras setelah Alisya memintanya memberikan  satu pada sang resepsionis yang diterima dengan suka cita.

Makan siang mewah dan gratis lagi siapa juga yang tidak suka.

“Kenapa kamu tidak suka makan siangnya? Masih ngidam lalapan di depan?” tanya Laras yang bingung Alisya tidak terlihat senang dengan makanan yang diberikan suaminya, bahkan wanita itu terlihat kebingungan.

“Bukan begitu,” kata Alisya dengan nada mengambang. “Kenapa mas Pandu mengirim makanan?” tanyanya seperti pada dirinya sendiri.

“Aduh si eneng mah, itu namanya perhatian, nggak semua suami perhatian s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Miyuk Kaslan
hmmm,bikin netes airmata
goodnovel comment avatar
Boedhi Kusuma
berharap si pandu dan si lakor kecelakaan dan cacat seumur hidup ......
goodnovel comment avatar
Queen Sukabumi
astaga setelah meloncat 13bab kirain ceritanya udah bagus ternyata masih sama belom ada kemajuan masih bertele tele
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status